Thursday, February 14, 2008

Hari Valentine apa hubungannya dengan remaja Indonesia?.

Dahulu kala pada saat Kaisar Claudius II memerintah di Romawi, para pemuda diwajibkan ikut berperang (semacam wajib militer) dan tidak diperbolehkan menikah. Peraturan ini berlaku bagi semua pemuda Romawi sehingga tidak satupun yang berani menentang undang-undang ala Kaisar Claudius II tersebut karena imbalannya adalah hukum pancung alias hukum mati. Memang Romawi berjaya dapat menduduki negara-negara disekitarnya karena mereka memiliki kekuatan tentara yang besar. Namun disisi lain Romawi telah mengorbankan begitu banyak pemuda yang harus gugur di medan perang. Banyak orang tua harus bersedih karena kehilangan anak anak mereka. Mungkin para pemudi kekasih-kekasih merekapun harus berduka dan bersedih. Ditengah-tengah keresahan warga Romawi, muncullah seorang pemuka agama Katholik bernama Valentine dan Santo Marius. Beliau-beliau ini berani menentang pemerintahan Kaisar Claudius II. Valentine secara diam-diam melakukan tugasnya untuk menikahkan setiap pasangan muda yang berniat mengikat janji dalam mahligai pernikahan. Sudah bisa ditebak apa yang terjadi dengan Valentine setelah Sang Kaisar mengetahui apa yang dia lakukan. Bagi remaja Romawi Valentine dianggap sebagai hero dan wajar mereka sangat mengkultuskan Valentine yang gugur dengan gagah berani untuk menerima hukuman pancung pada 14 Februari. Sampai sekarang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Valentine. Lalu apa hubungannya dengan remaja Indonesia?. Di Indonesia tidak ada wajib militer. Remaja kita begitu bebas bergaul dari sejak pacaran sampai menuju mahligai pernikahan. Bahkan remaja kita saking bebasnya bergaul banyak yang sudah kawin (maksudnya hamil) diluar nikah. Tidak ada larangan dari negara bagi remaja Indonesia untuk menikah dan menentukan pasangan hidupnya. Tidak ada keharusan dari negara bagi remaja Indonesia untuk mengikuti wajib militer kecuali atas minat untuk mengikuti pendidikan militer. Lalu apa hubungannya Valentine dengan remaja Indonesia?.
Versi lain dari hari Valentine adalah pada zaman Romawi kuno setiap tanggal 14 Februari selalu diperingati sebagai penghormatan kepada Dewi Juno yaitu Ratu dari segala Dewi merupakan kepercayaan bangsa Romawi. Dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan yang sangat diagungkan oleh bangsa Romawi kuno. Lalu apa hubungannya dengan remaja Indonesia?. Remaja Indonesia tentu saja tidak memiliki Dewi Juno karena dewi ini miliknya bangsa Romawi kuno. Kita mungkin punya dewi yang kita kenal sebagai Dewi Persik, Dewi Yul, Dewi Sandra, Dewi Lestari, Dewi Gita dan Dewi-Dewi. Lalu apa hubungannya 14 Februari dengan remaja Indonesia ?. Tanggal 14 Februari mau memperingati Dewi yang mana?. Hallo Remaja Indonesia siapa bisa jawab pertanyaan itu. Seharusnya Remaja Indonesia memiliki kepribadian yang kuat bukan memiliki mental pengekor yang tidak jelas. Hari kasih sayang itu tidak cuma tanggal 14 Februari tapi sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan sepanjang tahun dan sepanjang usia kita. Apalagi Tuhan menganugrahkan kasih sayangNya tanpa batas waktu. Kapanpun Tuhan akan selalu Maha Pengasih Maha Penyayang. Iya khan?.

Pasuruan 14 Februari 2008.

Monday, January 21, 2008


INDONESIA, my lovely country

Indonesia is a large archipelago comprising over thirteen thousand island and is the fifth most populous nation in the world after China, India, Rusia and USA. Indonesia fall into three hundred and more ethnic group, each with their own cultural identity and linked by national language reffered to as “Bahasa Indonesia”. Indonesia strassling the equator as a vast land bridge between South-east Asia and Australia, is seemingly never-ending chain of islands separating the Pasific and Indian oceans. A long chain of mountains and a volcanic belt form the backbone of the large Indonesia islands of Sumatra at the west through Java and Bali to the east. The most infamous of the active volcanoes is Krakatau-an island volcano in the Sunda straits between Java and Sumatra. The various art forms, notably the dance dramas of Java which are derrived from Hindu mythology, feature episodes of the “Ramayana” or “Mahabrata” epics. They are stylized in movement, exquisite in customes and are accompanied by “gamelan” music with drums, gongs, xylophones and occasionally, stringed instruments. The people will be varied and fascinating to study. Dignified and reserved with strangers. They are basically a kind and friendly people. New visitors to Indonesia archipelago will find strange cultures and exotic ecologies, there. The ecology more varied even than the people, contains some of the most ancient plants and animals still leaving, as well as some of the most exotic and bizzare.