Saturday, November 15, 2008

DOA HARI INI (1)

Ya Allah aku sudah mencoba untuk mengerti dan merasakan tentang rahasia kehidupan yang Engkau karuniakan kepadaku. Ruh yang Kau tiupkan kepadaku adalah kehidupan dari yang Maha Hidup dan Maha Kekal sehingga dari ruh yang tidak berwujud Engkau jadikan diriku menjadi diriku yang berwujud. Aku mencoba merasakan wujudku yang fana ya benar wujud fisik ini fana. Semakin hari pasti semakin renta semakin rapuh semakin luluh dan akhirnya terjatuh bersimpuh dihadapan malaikat Izrail utusanMu. Aku sangat menyadari saat-saat seperti itu pasti akan datang menghampiriku. Akupun sudah hampir merasakan tidak ada bedanya antara saat sebelum malaikat Izrail datang dan saat beliau pergi membawa ruhku kepadaMu. Tentu yang kurasakan adalah wujudku tertinggal di sana dengan kefanaannya dan ketidak berdayaannya. Apakah ini artinya wujud itu adalah kefanaan sedangkan ruh adalah kekekalan. Ya Allah aku memohon ampunanMu andai aku keliru memahami kekekalan ruhku untuk kemudian hidup di alam kekalMu. Sesungguhnya kekekalan ruhku terjadi hanya karena telah diciptakan demikian oleh Allah Yang Maha Kekal. Ternyata tidak ada sesuatu yang pasti dari kehidupan ini kecuali kematian untuk bertemu denganMu. Aku ingat firmanMu bahwa semua yang hidup pasti mengalami kematian (Al-Quran). Dari kesadaran seperti itu aku mencoba untuk mengakrabi tentang kematian ini. Hanya Engkau ya Allah yang dapat memberiku kekuatan agar aku mampu mengakrabi kematian dengan sangat bijak. Sebab aku juga ingat firmanMu (QS 47 : 27-28) : “Bagaimanakah keadaan mereka apabila malaikat maut mencabut nyawa mereka seraya memukul muka dan punggung mereka. Yang demikian itu karena mereka mengikuti sesuatu yang membuat Allah murka dan membenci sesuatu yang diridhoiNya. Sebab itu Allah menghapus pahala mereka “.
Ya ALLAH hanya kepadaMu aku berserah diri. Tiada tempat selain Engkau untuk berlindung dari sarakatul maut yang mengerikan. Semoga Engkau merindukanku sehingga jika tiba saatnya maka Izrail akan menyapaku dengan akrab seperti ketika Izrail menjemput Nabi kesayanganMu yaitu Muhammad SAW.

Pasuruan, 15 November 2008

Saturday, November 8, 2008

AL-QAAF-18

“Tiada sesuatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya Malaikat pengurus yang selalu hadir.” (QS Qaaf : 18).


Ayat tersebut mengajak dan mengingatkan kita agar selalu mengevaluasi dan mengawasi amal ibadah kita kepada Al-Khaliq. Kita dapat mengamalkan amalan batin seperti berniat dan muraqobah (merasa selalu diawasi oleh ALLAH). Untuk amal-amal lahir kita amalkan seperti berkata baik dan beraktivitas hanya untuk ridho ALLAH. Kita harus meneliti setiap kalimat dan menimbangnya dengan cermat karena ALLAH akan menanyakannya kepada kita. Timbangan ini harus selalu hadir dalam diri kita. Jika muraqobah sudah hilang dari diri seorang muslim maka kendali ahlak akan goyah dan hal ini sangat mencemaskan bagi kepribadian seoran muslim dan terancam berbagai penyakit batin yang mengerikan. Salah satu contoh penyakit batin yang sangat berbahaya adalah ujub (bangga terhadap diri sendiri), iri dan dengki. Sedangkan penyakit-penyakit lahir adalah takabur (sombong), ghibah (suka bergunjing, bergosip) dan naminah (adu domba). Oleh karena itu Al-Faruq-UMAR bin KHATAB selalu mengingatkan kita : “Hisablah diri sendiri sebelum dihisab ALLAH.” Ibnul Qayyim telah mengisyaratkan tentang hal ini. Dia berkata : “Muraqobah adalah buah ilmu seorang hamba ALLAH yang meyakini bahwa Al-Khaliq selalu mengawasinya, melihatnya dan mendengarkan perkataannya. Allah mengetahui amalnya setiap waktu dan setiap saat, setiap jiwa dan setiap kedipan mata”. Simak firmanNya : “Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS Al-Ahzab : 52). Hal tersebut akan membuat seorang muslim akan selalu mengasah dan mendidik dirinya selalu kepada kebaikan.
Muraqobah memiliki tanda-tanda yaitu mendahulukan wahyu ALLAH, mengagungkan apa-apa yang diagungkan oleh ALLAH dan memandang remeh apa yang dipandang remeh oleh ALLAH. Muraqobah kepada ALLAH secara rahasia mempunyai pengaruh-pengaruh yang ALLAH anugerahkan kepada hamba-hambaNya. Barangsiapa muraqabah kepada ALLAH dalam dirinya niscaya ALLAH akan menjaganya dalam aktivitas lahir maupun batin.
Dengan muraqabah kepada ALLAH seorang muslim akan terjaga nuraninya karena ALLAH muraqobah kepadanya. Juga seorang muslim dengan muraqobah kepada ALLAH akan tertata jiwa dan membuang noda-noda yang mengotorinya, mengantar kepada jalan yang memiliki tujuan yang luhur dan terangkatnya derajat bashirah (ilmu).
Ibnu Sirin, seorang tabiin berkata :” Barangsiapa yang ALLAH menginginkan kebaikan untuknya, niscaya ALLAH meletakkan pemberi nasihat di dalam hatinya yang memerintah dan melarang”.
Mari kita tingkatkan dan hidupkan sikap muraqabah dalam jiwa dan pikiran kita karena pada saat itu hubungan kita dengan ALLAH akan meningkat. Pada saat itu pula kita akan berjalan kepada ketaatan dan mendekatkan kita kepada SurgaNya yang penuh dengan kenikmatan melalui ridhaNya.

Pasuruan, 8 November 2008