Tuesday, March 5, 2013

Kewajiban yang Terabaikan (2)


REPUBLIKA.CO.ID,-- Rasulullah saw membariskan para sahabat untuk melaksanakan shalat isya, dan beliau menemukan barisan tersebut sedikit. Rasulullah saw, seperti dikisahkan Dr Aidh Alqarni dalam bukunya Sentuhan Spiritual Aidh Alqarni, kemudian bangun dalam keadaan marah.

Rasulullah saw bersabda, ''Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Aku benar-benar berniat menunaikan shalat dan shalat pun telah didirikan. Aku kemudian memerintahkan (untuk membawa) kayu bakar dan kayu bakar (dibawa). Aku kemudian menentang orang-orang yang tidak shalat bersama kami. Maka, bakarlah rumah-rumah mereka.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.

Imam Ahmad menambahkan, ''Seandainya bukan karena di rumah itu (ada) wanita dan anak-anak.''

Aidh Alqarni mengisahkan, Rasulullah saw benar-benar berniat untuk membakar rumah orang-orang yang menentang shalat berjamaah. Dan, ini merupakan peringatan terkeras untuk orang-orang yang meninggalkan syiar agama ini.

Aidh Alqarni membaca sebuah buku yang menuliskan ada seorang laki-laki saleh yang meninggalkan shalat berjamaah tanpa sengaja, padahal ia tidak pernah meninggalkannya sejak empat puluh tahun yang lalu.

Ia sangat menyesal atas hal itu. Ia sangat bersedih karenanya. Ia kemudian melaksanakan shalat sendiri sebanyak dua puluh tujuh kali. Sebab ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ''Shalat seorang laki-laki dalam berjamaah, lebih utama dari shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.

Laki-laki itu kemudian melaksanakan shalat yang ia tinggalkan sebanyak dua puluh tujuh kali. Ia kemudian tidur dan di dalam tidurnya, ia bermimpi melihat para penunggang kuda dengan pakaian putih. Sementara ia melihat dirinya menunggang kuda sendirian.

Ia berusaha mengejar mereka, tapi tidak sanggup. Ia memukul kudanya agar dapat menyusul mereka, tapi tetap tidak bisa. Para penunggang kuda itu kemudian menoleh kepadanya dan berkata, ''Jangan berusaha, kami shalat berjamaah dan engkau shalat sendirian.''

Rasulullah saw sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dan para sahabatpun meyakini tidak akan ada yang menentang shalat berjamaah kecuali orang-orang yang munafik.

Rasulullah saw bersabda,''Tidaklah dari tiga (orang) dalam satu desa atau pedalaman yang tidak didirikan shalat (secara berjamaah), kecuali setan menguasai diri mereka.
'' Hadits Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa-i.
Redaktur : Damanhuri Zuhri

Saturday, March 2, 2013

Kewajiban yang Terabaikan (1)


REPUBLIKA.CO.ID,-- Rasulullah saw pernah dikunjungi seorang laki-laki buta yang kedua matanya tidak dapat melihat, tapi mata hatinya dapat bersinar. Dr Aidh Alqarni mengawali kisahnya seperti tertulis dalam bukunya 'Sentuhan Spiritual Aidh Alqarni.''

Laki-laki yang berkunjung ke Rasulullah saw itu, merupakan menara di antara menara tauhid. Ia terbunuh di medan perang, padahal Allah SWT mengecualikan orang-orang buta untuk terlibat dalam peperangan. Ia ikut perang dan terbunuh dalam keadaan syahid di jalan Allah.

Laki-laki itu mendatangi Rasulullah saw dan bertanya, ''Ya, Rasulullah. Saya laki-laki buta. Di antara rumahku dengan masjid ada lembah yang berair, sedang rumahku jauh. Aku tidak mempunyai pembimbing. Apakah engkau menemukan keringanan untuk aku shalat di rumah?''

Rasulullah saw menilai adanya kesulitan bagi laki-laki buta ini.Rasulullah saw melihat uzur yang sangat jelas pada laki-laki tersebut.Rasulullah saw bersabda, ''Ya.'' Laki-laki itu kemudian berpaling.

Dan, Rasulullah saw seperti orang yang lupa akan sesuatu, kemudian menyadarinya. Rasulullah saw pun bersabda, ''Itu pendapatku.''

Lantas, apakah yang menyadarkan Rasulullah saw? Apa yang mengetuk perasaan Rasulullah saw dan mengembalikan orang buta itu? Ia adalah kewajiban shalat berjamaah.

Rasulullah saw bersabda pada laki-laki buta itu, ''Apakah engkau mendengar panggilan (azan) shalat?'' Laki-laki itu menjawab, ''Ya.''Rasulullah saw bersabda,''Maka, jawablah.''

Demikian hadits riwayat Muslim. Dalam hadits riwayat riwayat Ibnu Majah, disebutkan Rasulullah saw bersabda, ''Aku tidak menemukan keringanan untukmu.''

Seakan-akan Nabi saw berkata, ''Aku tidak dapat memberi keringanan kepadamu untuk meninggalkan shalat berjamaah, sekalipun engkau buta, sekalipun di antara rumahmu dengan masjid ada lembah yang berair, sekalipun engkau tidak memiliki pembimbing.''

Rasulullah saw seakan-akan berkata, ''Selama engkau mendengar panggilan dan selama kesadaran Rabbani sampai ke relung hatimu, jawablah! Sebab, aku tidak menemukan keringan untukmu.''

Itulah peringatan untuk orang yang menentang shalat berjamaah. Yaitu, mereka yang dilalaikan harta dan keluarganya dari mengingat Allah SWT. Mungkin salah seorang dari mereka bersebelahan masjid, tapi mereka tidak pernah mengunjungi masjid itu.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/gaya-sufi/13/02/07/mht4vo-kewajiban-yang-terabaikan-1
Redaktur : Damanhuri Zuhri