Wednesday, March 20, 2013

Kewajiban yang Terabaikan (3)


REPUBLIKA.CO.ID,-- Ketika kematian menghampiri Sa'id Ibnul Musayyab, tabi'in yang paling alim, salah seorang putrinya menangis.Sa'id berkata kepada putrinya, ''Jangan menangis wahai putriku. Demi Allah, tidaklah muazin beradzan sejak empat puluh tahun lalu kecuali aku di dalam masjid.''

Aidh Alqarni mengisahkan dalam bukunya Sentuhan Spiritual Aidh Alqarni, sejak empat puluh tahun yang lalu muazin mengumandangkan adzan, Sa'id berada di dalam masjid menunggu shalat. Ia menunggu panggilan untuk shalat berjamaah.

Apa yang akan terjadi, seandainya orang pilihan itu tahu bahwa orang-orang yang menentang shalat berjamaah telah menipu dan membuang shalat serta tidak menyempurnakan sujud dan ruku'.

Apa yang akan terjadi, seandainya orang pilihan itu melihat lingkungan yang telah dipadati penduduk, tapi shalat berjamaah tidak dilaksanakan di dalam masjid kecuali hanya satu dan dua baris?

Di manakah enam atau tujuh anak dalam setiap rumah itu? Di manakah para pemuda yang sering terlihat di klub-klub dan stadion serta tempat-tempat keramaian?

Aidh Alqarni mengatakan, kita adalah saksi-saksi Allah di bumi. Kita tidak akan bersaksi kecuali kepada mereka yang shalat bersama kita di masjid lima kali dalam sehari semalam.

Apa arti proklamasi keimanan yang didengungkan oleh sejumlah orang, sementara mereka tidak menghadiri shalat berjamaah?

Para sahabat dulu mengklaim, orang-orang yang menentang shalat berjamaah sebagai orang munafik. Ibnu Mas'ud berkata, ''Engkau telah melihat kami, dan tidaklah menentang (shalat berjamaah) kecuali munafik yang jelas kemunafikannya.''

Di manakah generasi muda? Di manakah para pemuda Islam? Sementara itu, masjid mereka sunyi mengadukan kondisinya kepada Allah SWT.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/gaya-sufi/13/02/07/mht866-kewajiban-yang-terabaikan-3
Redaktur : Damanhuri Zuhri

Tuesday, March 5, 2013

Kewajiban yang Terabaikan (2)


REPUBLIKA.CO.ID,-- Rasulullah saw membariskan para sahabat untuk melaksanakan shalat isya, dan beliau menemukan barisan tersebut sedikit. Rasulullah saw, seperti dikisahkan Dr Aidh Alqarni dalam bukunya Sentuhan Spiritual Aidh Alqarni, kemudian bangun dalam keadaan marah.

Rasulullah saw bersabda, ''Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Aku benar-benar berniat menunaikan shalat dan shalat pun telah didirikan. Aku kemudian memerintahkan (untuk membawa) kayu bakar dan kayu bakar (dibawa). Aku kemudian menentang orang-orang yang tidak shalat bersama kami. Maka, bakarlah rumah-rumah mereka.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.

Imam Ahmad menambahkan, ''Seandainya bukan karena di rumah itu (ada) wanita dan anak-anak.''

Aidh Alqarni mengisahkan, Rasulullah saw benar-benar berniat untuk membakar rumah orang-orang yang menentang shalat berjamaah. Dan, ini merupakan peringatan terkeras untuk orang-orang yang meninggalkan syiar agama ini.

Aidh Alqarni membaca sebuah buku yang menuliskan ada seorang laki-laki saleh yang meninggalkan shalat berjamaah tanpa sengaja, padahal ia tidak pernah meninggalkannya sejak empat puluh tahun yang lalu.

Ia sangat menyesal atas hal itu. Ia sangat bersedih karenanya. Ia kemudian melaksanakan shalat sendiri sebanyak dua puluh tujuh kali. Sebab ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ''Shalat seorang laki-laki dalam berjamaah, lebih utama dari shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.

Laki-laki itu kemudian melaksanakan shalat yang ia tinggalkan sebanyak dua puluh tujuh kali. Ia kemudian tidur dan di dalam tidurnya, ia bermimpi melihat para penunggang kuda dengan pakaian putih. Sementara ia melihat dirinya menunggang kuda sendirian.

Ia berusaha mengejar mereka, tapi tidak sanggup. Ia memukul kudanya agar dapat menyusul mereka, tapi tetap tidak bisa. Para penunggang kuda itu kemudian menoleh kepadanya dan berkata, ''Jangan berusaha, kami shalat berjamaah dan engkau shalat sendirian.''

Rasulullah saw sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dan para sahabatpun meyakini tidak akan ada yang menentang shalat berjamaah kecuali orang-orang yang munafik.

Rasulullah saw bersabda,''Tidaklah dari tiga (orang) dalam satu desa atau pedalaman yang tidak didirikan shalat (secara berjamaah), kecuali setan menguasai diri mereka.
'' Hadits Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa-i.
Redaktur : Damanhuri Zuhri