Dalam diamku yang terkatup dan tatapku yang tajam,
Katakan, jiwaku melangkah masih tetap tegap, utuh
Biarkan semakin tulus senyumku,
semakin ikhlas hatiku
Semakin ramah dan lembut tutur kataku
Dalam diamku yang terkatup dan tatapku yang tajam,
Biarkan dengan rakus detik-detikku,
melahap tarik nafasku,
Biarkan irama sumbang detak jantungku
Makin lemah dan berhenti bernyanyi
Biarkan, senyum bibirku terkulum lega
Saat kutinggalkan kefanaan
Akan kucabik pengoyak dunia
yang mencoba menyuap imanku di dada
Aku pengembara yang tak mau menunda
Perjalanan menuju ridhoNya
(jikapun aku melepas dahaga maka itu hanya karena,
aku sibuk berbenah kembali jati diri agar rapi tertata)
suatu hari seperti biasa,
aku sarapan pagi sepiring doa
(Tuhan ALLAH kepadaMu hidup dan matiku).
Katakan, jiwaku melangkah masih tetap tegap, utuh
Biarkan semakin tulus senyumku,
semakin ikhlas hatiku
Semakin ramah dan lembut tutur kataku
Dalam diamku yang terkatup dan tatapku yang tajam,
Biarkan dengan rakus detik-detikku,
melahap tarik nafasku,
Biarkan irama sumbang detak jantungku
Makin lemah dan berhenti bernyanyi
Biarkan, senyum bibirku terkulum lega
Saat kutinggalkan kefanaan
Akan kucabik pengoyak dunia
yang mencoba menyuap imanku di dada
Aku pengembara yang tak mau menunda
Perjalanan menuju ridhoNya
(jikapun aku melepas dahaga maka itu hanya karena,
aku sibuk berbenah kembali jati diri agar rapi tertata)
suatu hari seperti biasa,
aku sarapan pagi sepiring doa
(Tuhan ALLAH kepadaMu hidup dan matiku).
coba terka
dari mana kita ada
kemana kita tiada
diantara waktu dan masa
semakin silam dan fana
pada saat itu dimana kita berada
coba terka.
dari mana kita ada
kemana kita tiada
diantara waktu dan masa
semakin silam dan fana
pada saat itu dimana kita berada
coba terka.
No comments:
Post a Comment