Energy Drink For Sport Enthusiast- Making You More Active
by: Low Jeremy
Energy drinks improve athletic performance.
Is this a false claim or a mere belief of sports enthusiasts and fanatics?
It was in the year 1965 when a group of medical specialists from the University of Florida discovered the pioneering sports drink. This was done in order to encourage their athletes to fight the burden of tiredness and turn it into the best possible athletic performance enhancer without using performance-enhancing drugs banned by the FDA and sports leagues.
Gatorade is one of the most commonly known sport drinks for the athlete that was developed by the said doctors. It is available in various colors and flavors that will really tempt your taste buds. However, it has been found out that the development of this energy drink somehow brings a frustrating effect in the health of the athletes.
Most of them became dependent with energy drinks. They are so much tempted with this flavored beverage while bringing the belief that it will increase their performance. It is said that as high as 90 percent of them prefer energy drink than water after a tiring activity. This is not good because it results to dehydration.
Water is a major component that the body of a person is comprised of. This is involved in several processes that take place in your system. It must be clear that an energy drink is not a natural alternative to water because of the ingredients that it contain. This is just a stimulant and will never replace the function of water in your system.
While the carbohydrate content of the energy drink for sports lover can aid in fuelling active muscles that will help prevent fatigue, the result is that it will boost an increasing effort for the players. This is the truth regarding the effect of energy drinks for many sports inclined people.
Sports drinks also contain supplements that are useful for replenishing fluids and nutrients utilized by the body after strenuous activities and sporting events. Some of the said drinks are pre-made liquids while the others can be made through own mixing.
Basically, there are three general classifications of sports drinks:
1. Isotonic Fluid
This is the best choice for majority of the athletes because it can sustain energy needs for middle and long distances running or in more tiring team sports. The electrolytes and carbohydrates content is about 6-8%.
2. Hypotonic Liquids
The level of carbohydrates ad electrolytes here are low. This is best for jockeys and gymnasts.
3. Hypertonic Fluids
As compared to the rest of the classifications of sports drink, it has the highest level of carbohydrate. This is appropriate for ultra distant events and can be used in complementary with the isotonic liquids.
The carbohydrate level and the electrolyte level of the body affect the speed of the fluid entering the body. Usually, if your body has a higher level of carbo there is a tendency that your stomach will seldom experience emptiness while the electrolyte promotes the absorption of fluid that will prevent dehydration.
In choosing an energy drink, you also need to consult your doctor or physician regarding the brand that will suit your needs. They can also recommend you the best type of dink that has the best flavor, taste and potency. Develop your skillfulness in sports while being aided by the quality energy drinks available for you.
About The Author
This content is provided by Low Jeremy. It may be used only in its entirety with all links included. For more information on energy drinks, please visit http://energy-drink.articlekeep.com
Thursday, September 4, 2008
Monday, September 1, 2008
AL-BAQOROH 2 – 5
“Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitan Al-Quran yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin adanya hari akhirat” (QS 2: 2-5).
Al-Quran adalah mukjizat yang terbesar yang diberikan ALLAH kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat ini akan dapat disaksikan umat manusia sepanjang masa sampai akhir masa. ALLAH telah menjamin keutuhan Al-Quran. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya” (QS 15 : 9). Tidak perlu heran jika saat ini Quran masih utuh dalam kemurniannya, masih dalam teks aslinya tanpa sedikitpun mengalami perubahan walau satu huruf sekalipun. Tidak berlebihan bahwa dari sekian buku atau kitab yang pernah ada dan terdapat di dunia ini, Quranlah yang merupakan buku atau kitab yang paling banyak dibaca oleh manusia. Sejarah memberikan bukti betapa Quran yang diturunkan hamper 14 abad yang lalu telah diikuti dengan setia dan di amalkan oleh berjuta-juta manusia muslim sekaligus telah mengubah sejarah dan peradaban dunia menuju manusia yang berakhlak mulia.
Permulaan turunnya Al-Quran bersamaan dengan dinobatkannya Muhammad SAW sebagai Rasulullah pada usia 40 tahun. Saat itu beliau sedang berkhalawat di gua Hiramalam Senin 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M. Ayat-ayat yang pertaman kali turun waktu itu adalah :
” Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,dan Tuhanmu yang amat Mulia. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS 96: 1-5).
Ayat-ayat yang penuh petunjuk ini disusul dengan ayat-ayat berikutnya yang turun secara berangsur-angsur sehingga lengkaplab Al-Quran dengan 6236 ayat, 74437 kalimat dan 325345 huruf yang terkandung dalam 114 surah.
Prof.Muhammada Abdul Azhiem Zargani yaitu seorang maha guru di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Mesir menyimpulkan penelitiannya tentang pengaruh Al-Quran terhadap masyarakat dan kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
• Perbaikan aqidah. Al-Quran menunjukkan jalan tentang hakekat kehidupan dunia dan akhirat, membentuk kepercayaan (iman) kepada ALLAH, Malaikat, Rasul-rasul, Kitab suci dan hari akhirat serta qadar baik dan buruk yang ditetapkan ALLAH.
• Perbaikan ibadah. Al-Quran mengajarkan pengamdian dan kebaktian yang tulus hanya kepada ALLAH semata (Monotheisme) dan menghapuskan upacara keagamaan yang mengandung pengakuan dan unsure banyak tuhan (Polytheisme).
• Pembaharuan tentang ahlak. Al-Quran menanamkan ahlak atau budi pekerti yang baik dan terpuji serta menghapurkan ahlak yang merusak dan tercela.
• Perbaikan moral masyarakat. Al-Quran menumbuhkan perasaan persaudaraan, persamaan dan persatuan tanpa membedakan warna kulit, bangsa,turunan. Menghapuskan segala macam pembatasan-pembatasan dan perbedaan-perbedaan (Diskriminasi) yang menimbulkan kasta-kasta yang merupakan sebab perselisihan dan ketegangan.
• Perbaikan tentang politik dan ketatanegaraan. Al-Quran memberikan pelajaran tentang pengembangan de-mokrasi, mengakkan keadilan dan menantang kezaliman dalam segala bentuknya.
• Perbaikan bidang ekonomi. Al-Quran membangun ekonomi yang mengandung dasar ajaran ketuhanan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Mengakui hak-hak manusia mencari kekayaan dengan ristriksi (pembatasan-pembatasan) tertentu.
• Perbaikan tentang kedudukan kaum wanita. Al-Quran melindungi hak-hak kaum wanita, baik yang mengenai soal-soal keagamaan, kesosialan maupun hak-hak masyarakat lainnya.
• Perbaikan mengenai peperangan. Al-Quran mengubah maksud dan tujuan perang untuk kepentingan perdamaian dan keselamatan umat manusia. Mengekang nafsu permusuhan serta peerselisihan antar bangsa-bangsa.
• Memberantas perbudakan. Al-Quran menghapuskan perbudakan dan mengakui tentang kemerdekaan.
• Memerdekakan akal dan pikiran. Al-Quran mengakui kebebasan mempergunakan akal dan fikiran, menghapuskan taqlid, memutuskan segala macam rantai yang membelenggu akal fikiran baik karena kebiasaan-kebiasaan kepercayaan, kekuasaan politik maupun yang bersifat tradisi dan adat istiadat.
Itulah Al-Quran. Sejarah kehidupan manusia telah mencatat bahwa Kitab Suci ini adalah Kitab yang benar-benar Suci dari perubahan oleh tangan-tangan kotor. Al-Quran yang kemurnian ajarannya sangat dijamin oleh ALLAH sampai akhir zaman adalah petunjuk yang sempurna bagi muslim yang bertaqwa tinggal bagaimana kita mempelajarinya lebih seksama lagi.
Pasuruan, 17 Ramadhan 1405 H
“Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitan Al-Quran yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin adanya hari akhirat” (QS 2: 2-5).
Al-Quran adalah mukjizat yang terbesar yang diberikan ALLAH kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat ini akan dapat disaksikan umat manusia sepanjang masa sampai akhir masa. ALLAH telah menjamin keutuhan Al-Quran. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya” (QS 15 : 9). Tidak perlu heran jika saat ini Quran masih utuh dalam kemurniannya, masih dalam teks aslinya tanpa sedikitpun mengalami perubahan walau satu huruf sekalipun. Tidak berlebihan bahwa dari sekian buku atau kitab yang pernah ada dan terdapat di dunia ini, Quranlah yang merupakan buku atau kitab yang paling banyak dibaca oleh manusia. Sejarah memberikan bukti betapa Quran yang diturunkan hamper 14 abad yang lalu telah diikuti dengan setia dan di amalkan oleh berjuta-juta manusia muslim sekaligus telah mengubah sejarah dan peradaban dunia menuju manusia yang berakhlak mulia.
Permulaan turunnya Al-Quran bersamaan dengan dinobatkannya Muhammad SAW sebagai Rasulullah pada usia 40 tahun. Saat itu beliau sedang berkhalawat di gua Hiramalam Senin 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M. Ayat-ayat yang pertaman kali turun waktu itu adalah :
” Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,dan Tuhanmu yang amat Mulia. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS 96: 1-5).
Ayat-ayat yang penuh petunjuk ini disusul dengan ayat-ayat berikutnya yang turun secara berangsur-angsur sehingga lengkaplab Al-Quran dengan 6236 ayat, 74437 kalimat dan 325345 huruf yang terkandung dalam 114 surah.
Prof.Muhammada Abdul Azhiem Zargani yaitu seorang maha guru di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Mesir menyimpulkan penelitiannya tentang pengaruh Al-Quran terhadap masyarakat dan kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
• Perbaikan aqidah. Al-Quran menunjukkan jalan tentang hakekat kehidupan dunia dan akhirat, membentuk kepercayaan (iman) kepada ALLAH, Malaikat, Rasul-rasul, Kitab suci dan hari akhirat serta qadar baik dan buruk yang ditetapkan ALLAH.
• Perbaikan ibadah. Al-Quran mengajarkan pengamdian dan kebaktian yang tulus hanya kepada ALLAH semata (Monotheisme) dan menghapuskan upacara keagamaan yang mengandung pengakuan dan unsure banyak tuhan (Polytheisme).
• Pembaharuan tentang ahlak. Al-Quran menanamkan ahlak atau budi pekerti yang baik dan terpuji serta menghapurkan ahlak yang merusak dan tercela.
• Perbaikan moral masyarakat. Al-Quran menumbuhkan perasaan persaudaraan, persamaan dan persatuan tanpa membedakan warna kulit, bangsa,turunan. Menghapuskan segala macam pembatasan-pembatasan dan perbedaan-perbedaan (Diskriminasi) yang menimbulkan kasta-kasta yang merupakan sebab perselisihan dan ketegangan.
• Perbaikan tentang politik dan ketatanegaraan. Al-Quran memberikan pelajaran tentang pengembangan de-mokrasi, mengakkan keadilan dan menantang kezaliman dalam segala bentuknya.
• Perbaikan bidang ekonomi. Al-Quran membangun ekonomi yang mengandung dasar ajaran ketuhanan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Mengakui hak-hak manusia mencari kekayaan dengan ristriksi (pembatasan-pembatasan) tertentu.
• Perbaikan tentang kedudukan kaum wanita. Al-Quran melindungi hak-hak kaum wanita, baik yang mengenai soal-soal keagamaan, kesosialan maupun hak-hak masyarakat lainnya.
• Perbaikan mengenai peperangan. Al-Quran mengubah maksud dan tujuan perang untuk kepentingan perdamaian dan keselamatan umat manusia. Mengekang nafsu permusuhan serta peerselisihan antar bangsa-bangsa.
• Memberantas perbudakan. Al-Quran menghapuskan perbudakan dan mengakui tentang kemerdekaan.
• Memerdekakan akal dan pikiran. Al-Quran mengakui kebebasan mempergunakan akal dan fikiran, menghapuskan taqlid, memutuskan segala macam rantai yang membelenggu akal fikiran baik karena kebiasaan-kebiasaan kepercayaan, kekuasaan politik maupun yang bersifat tradisi dan adat istiadat.
Itulah Al-Quran. Sejarah kehidupan manusia telah mencatat bahwa Kitab Suci ini adalah Kitab yang benar-benar Suci dari perubahan oleh tangan-tangan kotor. Al-Quran yang kemurnian ajarannya sangat dijamin oleh ALLAH sampai akhir zaman adalah petunjuk yang sempurna bagi muslim yang bertaqwa tinggal bagaimana kita mempelajarinya lebih seksama lagi.
Pasuruan, 17 Ramadhan 1405 H
Subscribe to:
Posts (Atom)