REPUBLIKA.CO.ID,-- Rasulullah saw membariskan para sahabat untuk melaksanakan shalat isya, dan beliau menemukan barisan tersebut sedikit. Rasulullah saw, seperti dikisahkan Dr Aidh Alqarni dalam bukunya Sentuhan Spiritual Aidh Alqarni, kemudian bangun dalam keadaan marah.
Rasulullah saw bersabda, ''Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Aku benar-benar berniat menunaikan shalat dan shalat pun telah didirikan. Aku kemudian memerintahkan (untuk membawa) kayu bakar dan kayu bakar (dibawa). Aku kemudian menentang orang-orang yang tidak shalat bersama kami. Maka, bakarlah rumah-rumah mereka.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.
Imam Ahmad menambahkan, ''Seandainya bukan karena di rumah itu (ada) wanita dan anak-anak.''
Aidh Alqarni mengisahkan, Rasulullah saw benar-benar berniat untuk membakar rumah orang-orang yang menentang shalat berjamaah. Dan, ini merupakan peringatan terkeras untuk orang-orang yang meninggalkan syiar agama ini.
Aidh Alqarni membaca sebuah buku yang menuliskan ada seorang laki-laki saleh yang meninggalkan shalat berjamaah tanpa sengaja, padahal ia tidak pernah meninggalkannya sejak empat puluh tahun yang lalu.
Ia sangat menyesal atas hal itu. Ia sangat bersedih karenanya. Ia kemudian melaksanakan shalat sendiri sebanyak dua puluh tujuh kali. Sebab ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ''Shalat seorang laki-laki dalam berjamaah, lebih utama dari shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.
Laki-laki itu kemudian melaksanakan shalat yang ia tinggalkan sebanyak dua puluh tujuh kali. Ia kemudian tidur dan di dalam tidurnya, ia bermimpi melihat para penunggang kuda dengan pakaian putih. Sementara ia melihat dirinya menunggang kuda sendirian.
Ia berusaha mengejar mereka, tapi tidak sanggup. Ia memukul kudanya agar dapat menyusul mereka, tapi tetap tidak bisa. Para penunggang kuda itu kemudian menoleh kepadanya dan berkata, ''Jangan berusaha, kami shalat berjamaah dan engkau shalat sendirian.''
Rasulullah saw sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dan para sahabatpun meyakini tidak akan ada yang menentang shalat berjamaah kecuali orang-orang yang munafik.
Rasulullah saw bersabda,''Tidaklah dari tiga (orang) dalam satu desa atau pedalaman yang tidak didirikan shalat (secara berjamaah), kecuali setan menguasai diri mereka.
Rasulullah saw bersabda, ''Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Aku benar-benar berniat menunaikan shalat dan shalat pun telah didirikan. Aku kemudian memerintahkan (untuk membawa) kayu bakar dan kayu bakar (dibawa). Aku kemudian menentang orang-orang yang tidak shalat bersama kami. Maka, bakarlah rumah-rumah mereka.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.
Imam Ahmad menambahkan, ''Seandainya bukan karena di rumah itu (ada) wanita dan anak-anak.''
Aidh Alqarni mengisahkan, Rasulullah saw benar-benar berniat untuk membakar rumah orang-orang yang menentang shalat berjamaah. Dan, ini merupakan peringatan terkeras untuk orang-orang yang meninggalkan syiar agama ini.
Aidh Alqarni membaca sebuah buku yang menuliskan ada seorang laki-laki saleh yang meninggalkan shalat berjamaah tanpa sengaja, padahal ia tidak pernah meninggalkannya sejak empat puluh tahun yang lalu.
Ia sangat menyesal atas hal itu. Ia sangat bersedih karenanya. Ia kemudian melaksanakan shalat sendiri sebanyak dua puluh tujuh kali. Sebab ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ''Shalat seorang laki-laki dalam berjamaah, lebih utama dari shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.'' Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.
Laki-laki itu kemudian melaksanakan shalat yang ia tinggalkan sebanyak dua puluh tujuh kali. Ia kemudian tidur dan di dalam tidurnya, ia bermimpi melihat para penunggang kuda dengan pakaian putih. Sementara ia melihat dirinya menunggang kuda sendirian.
Ia berusaha mengejar mereka, tapi tidak sanggup. Ia memukul kudanya agar dapat menyusul mereka, tapi tetap tidak bisa. Para penunggang kuda itu kemudian menoleh kepadanya dan berkata, ''Jangan berusaha, kami shalat berjamaah dan engkau shalat sendirian.''
Rasulullah saw sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dan para sahabatpun meyakini tidak akan ada yang menentang shalat berjamaah kecuali orang-orang yang munafik.
Rasulullah saw bersabda,''Tidaklah dari tiga (orang) dalam satu desa atau pedalaman yang tidak didirikan shalat (secara berjamaah), kecuali setan menguasai diri mereka.
'' Hadits Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa-i.
Redaktur : Damanhuri Zuhri |