Friday, November 21, 2008

KETIKA LANGIT DITINGGIKAN DAN BUMI DIHAMPARKAN

Lalu apakah mereka tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan langit dan menghiasinya sementara langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun (QS Qaf : 6).

Pada saat kita tafakuri alam ini dengan hati yang bersih maka betapa alam ini bagaikan sebuah rumah yang dibangun dan di dalamnya tersedia semua yang dibutuhkan. Sementara itu langit ditinggikan tanpa tiang dan bumi dihamparkan seperti lantai. Bintang-bintang ditempatkan di atap langit bak hiasan cahaya gemerlap. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan disediakan untuk kebutuhan manusia dalam rumah alam ini. ALLAH telah menciptakan langit dengan membuat warna langit yang paling pantas bagi mata untuk memandangnya sekaligus untuk menguatkan pandangannya. Bagaimana tidak jika langit diciptakan ALLAH berupa cahaya maka akan menyakitkan mata orang yang memandangnya. Memandang sesuatu yang berwarna hijau dan biru adalah sangat nyaman bagi mata. Jiwa manusia akan mendapatkan kenikmatan dan kesenangan ketika memandang langit dengan keluasannya dan hiasan bintang-bintangnya yang cerah serta cahaya bulan. Bintang-bintang tersebut seolah-olah menempel di langit walaupun mereka sebenarnya bergerak sesuai porosnya masing-masing menuju arah yang sudah ditetapkan ALLAH. Sehingga bintang-bintang ini merupakan petunjuk bagi orang-orang yang tersesat dan bingung untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah mana saja sehingga ia dapat menuju ke arah itu.
“Demi langit yang memiliki hubuk (jalan-jalan)” (QS.Adz-Dzariyat :7). Simak ayat tersebut. Hubuk berarti jalan atau arah atau juga berarti hiasan. Artinya bahwa langit merupakan petunjuk yang nyata. Penciptaannya yang teliti dan kokoh menunjukkan keluasan ilmu Sang Pembuat (ALLAH). Semua keteraturannya menunjukkan kehendak dari Penciptanya, ALLAH Maha Suci, Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Berkehendak. Disebutkan bahwa memandang langit akan didapatkan sepuluh manfaat yaitu :
1. Mengurangi kesedihan.
2. Mengecilkan perasaan was-was.
3. Menhilangkan perasaan takut.
4. Mengingatkan kepada ALLAH.
5. Memancarkan pengagungan terhadap ALLAH dalam hati.
6. Menghilangkan pikiran buruk.
7. Memberikan manfaat bagi orang yang kehilangan semangat.
8. Menghibur orang yang sedang dilanda kerinduan.
9. Menyenangkan hati orang-orang yang sedang bercinta.
10. Kiblat bagi orang-orang yang berdoa.
Sesungguhnya kita adalah termasuk orang-orang yang mau berfikir terhadap alam yang diciptakan ALLAH. Mari kita dzikir setiap saat.

(Imam Al-Ghazali-Ziarah Spiritual-Pustaka Islamika)

Pasuruan, 21 November 2008

Monday, November 17, 2008

DOA HARI INI (2)

“Ingatlah KepadaKu, niscaya hatimu menjadi tenang.............”.
Kalimat di atas adalah Firman ALLAH Cuma aku lupa ada pada surat apa ayat berapa di Al-Quran. Tidak masalah yang penting sekarang kita mampu melakukan apa-apa yang ditulis di Al-Quran dan Hadist. Firman ALLAH di atas seolah menjamin bahwa dengan ingat kepadaNya pasti hati akan tenang, tentram, damai, bahagia. Ya iyaaalaaah kita tahu dan yakin betapa ALLAH Maha Sempurna. DisisiNya lah segala kedamaian dan ketentraman, Kebahagiaan dan ketenangan. Ada satu hal yang mungkin selalu saja kita lupa kepada ALLAH pada saat kita sedang senang, sedang bahagia. Namun itu sebenarnya cukup manusiawi yang keterlaluan dan kebangetan adalah pada saat kita lagi susah, menderita, sumpek ternyata juga melupakan ALLAH. Sungguh benar-benar bodoh. Sedangkan hamba yang paling istimewa adalah dikala dia bahagia, senang, gembira, penuh tawa ceria.....saat itu pula hamba istimewa tersebut ingat kepada ALLAH yang Maha Pemberi segala kebahagiaan dengan mewujudkan sujud syukur penuh dengan keikhlasan karena semata mengharap ridhoNya.
“Ya ALLAH hindarkanlah aku dari sifat lupa untuk mengingatMU. Berikanlah aku kekuatan agar aku selalu dekat denganMU dan setiap saat dapat mendengar firmanMU. Izinkanlah aku memohon kepadaMu agar Kau selalu menganugrahkan rahmatMu dalam kehidupanku. Ya Allah aku berharap sangat Kau selalu hadir dihatiku selamanya. Aku bersimpuh kepadaMU......”

Pasuruan, 17 Nopember 2008