Saturday, December 6, 2008
AL-HAJJ 47
Sebuah ayat yang hanya sepenggal kalimat tapi bermakna dalam untuk direnungkan. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang aku lalui............ya artinya satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Coba simak seribu tahun di dunia hanya 24 jam di akhirat. Jika ada seorang hamba sekarang usianya 50 tahun di dunia berarti sama dengan 50 : 1000 x 24 jam sama dengan 1.2 jam di akhirat. Kalau saja ada seorang hamba diberi usia sampai 100 tahun di dunia itu artinya dia hanya 2.4 jam di akhirat. Namun demikian rata-rata usia manusia adalah antara 60 – 80 tahun. Apa yang dapat disimak dari ayat tersebut sebenarnya adalah betapa singkatnya hidup di dunia ini. Seratus tahun mengarungi kehidupan dunia ternyata hanya setara dengan 2.4 jam di akhirat. Padahal seorang hamba akan mengalami masa yang tak terhingga di akhirat nanti. Akhirat adalah alam kekal oleh karenanya ALLAH selalu mengingatkan bahwa Akhirat lebih baik dari dunia (QS 93 : 4). Masihkah aku punya waktu untuk mengabdi kepadaNya?. Begitu cepat waktu berlalu jangan sia-siakan sedetikpun untuk selalu mengingatNya. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa ridhoNya. Aku ternyata hanya diberi waktu oleh ALLAH untuk berjuang hanya selama 2,4 jam untuk usia 100 tahun di dunia. Sungguh mengerikan. Masihkah aku punya waktu untuk mengabdi kepadaNya. Sungguh menakutkan. Ya rasa takut ini seharusnya ada bersemayan dalam hati ini ketika pertanyaan ditujukan kepadaku :”Masihkah ada waktu untukku mengabdi kepadaNya?”. Rasa takut itu tidak boleh diabaikan. Namun rasa takut ini harus dikuasai rasa harap selama seorang hamba masih dekat dengan dosa-dosa sehingga tidak menuju kepada putus asa. Sementara seorang yang patuh semata menyendiri bersama ALLAH rasa takut dan rasa harapnya harus seimbang.
Dapat diteladani sebagaimana Umar RA pernah berkata :”Andaikan seluruh manusia dipanggil ALLAH untuk masuk surgaNya kecuali satu orang maka aku khawatir orang itu adalah aku. Dan andaikan semua manusia dipanggil ALLAH untuk masuk nerakaNya kecuali seorang maka aku berharap orang itu adalah aku!”.
Rasa harap berbeda dengan angan-angan. Orang yang tidak bercocok tanam dan tidak menaburkan benih untuk tanaman sambil menunggu tumbuh maka dia hanya berangan-angan karena faktanya dia tidak melakukan apa-apa. Sedangkan orang yang berharap adalah orang yang bercocok tanam dan mengairinya serta menaburkan benih untuk tanaman sambil menunggu tumbuh dengan subur. Lalu dia tinggal berharap agar ALLAH memberinya hasil panen yang melimpah dan cukup. Rasa harap adalah kegairahan memohon sedangkan rasa takut adalah semangat untuk lari menjauh dari dosa.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan ALLAH mereka itu mengharapkan Rahmat dari ALLAH dan ALLAH Maha Pengampun dan Maha Penyayang (QS 2:218).
Pasuruan, 30 November 2008
Sunday, November 30, 2008
DOA HARI INI (3)
“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) sementara para malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang ada di bumi (QS asy-Syura : 5).
Guruh itu bertasbih dengan memuji Allah. Demikian pula para malaikat karena merasa takut kepadaNya (QS ar-Ra’d : 13)
Semua mahluk bertasbih memuji ALLAH. Memang tidak ada yang layak untuk dipuji dan dipuja melainkan hanya ALLAH Yang Maha Terpuji dan Berkuasa atas segala sesuatu. Bagaimana Allah menjadikan bumi tempat kita menetap dilengkapi dengan gunung-gunung yang tinggi, lautan-lautan meluap yang mengelilinginya, sungai-sungai yang mengalir di atasnya, berjenis-jenis tumbuhan dan pohon-pohon yang tumbuh hijau, berbagai jenis binatang yang tersebar di atasnya Bumi yang dihamparkanNya sangat luas apalagi langit yang berada di atasnya memiliki luas dan jarak sejauh mata memandang. Tak terjangkau. Matahari dan bintang-bintang lainnya yang jauh lebih luas dari ukuran bumi berjumlah jutaan yang semuanya ada dalam lintasan yang sudah teratur dalam ruang langit yang sangat luas. Simak Firman ALLAH :
”Demi langit yang mempunyai gugusan bintang” (QS al-Buruj : 1). “Demi langit dan yang datang pada malam hari. Tahukah kalian apa yang datang pada malam hari itu? Yaitu bintang yang cahayanya menembus” (QS ath-Thariq : 1-3).
“Oleh karena itu AKU bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kalian memahaminya” (QS al-Waqi’ah : 75-76)”.
Bintang-bintang itu ukurannya 160 kali lebih besar dari bumi tempat kita berpijak. Walaupun demikian kita melihat bintang-bintang di langit ukurannya sangat kecil karena jaraknya sangat jauh sekali. Ada sebuah bintang memiliki jarak seribu tahun cahaya artinya cahaya bintang tersebut baru sampai ke bumi setelah seribu tahun. Langit yang memiliki berjuta bintang tak bisa dibayangkan seluas apa gerangan. ALLAH meninggikan langit tanpa tiang. Bayangkan pula bahwa Kursi ALLAH meliputi langit dan bumi (QS al-Baqarah : 255). Tidak terbayangkan bukan?. Sesungguhnya ALLAH Maha Besar dengan ilmuNya Maha Pencipta ini berikut kesempurnaan hikmahNya yang ditipkan kepada para mahlukNya sebagai khalifahNya. Marilah kita memikirkan dan merenungkan alam langit dan bumi agar memperoleh manfaat mengenal ALLAH dan senantiasa mengagungkanNya. Dengan ijin ALLAH kita memahami bahwa Rasullullah s.a.w telah di isra kan sampai ke sidrah al-muntaha untuk melihat tanda-tanda kekuasaan ALLAH kemudian naik menuju alam malakut untuk mengetahui berbagai perkara akhirat dan dunia sampai beliau sangat dekat dengan ALLAH. Setelah itu ALLAH memerintahkan agar Nabi s.a.w. berdoa :”Katakanlah : Tuhanku tambahkanlah aku ilmu”.
ALLAH telah mengajari kita dengan pengetahuanNya, menganugerahi kita dengan cahaya dan petunjukNya dan memerintahkan kita untuk selalu mentaatiNya. Semoga dengan kemurahanNya, ALLAH menjadikan kita termasuk kedalam orang-orang yang selalu mencintaiNya berkat anugerah, kemurahan dan kebaikanNya. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik Pemelihara.
Pasuruan 23 November 2008
Friday, November 21, 2008
KETIKA LANGIT DITINGGIKAN DAN BUMI DIHAMPARKAN
Pada saat kita tafakuri alam ini dengan hati yang bersih maka betapa alam ini bagaikan sebuah rumah yang dibangun dan di dalamnya tersedia semua yang dibutuhkan. Sementara itu langit ditinggikan tanpa tiang dan bumi dihamparkan seperti lantai. Bintang-bintang ditempatkan di atap langit bak hiasan cahaya gemerlap. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan disediakan untuk kebutuhan manusia dalam rumah alam ini. ALLAH telah menciptakan langit dengan membuat warna langit yang paling pantas bagi mata untuk memandangnya sekaligus untuk menguatkan pandangannya. Bagaimana tidak jika langit diciptakan ALLAH berupa cahaya maka akan menyakitkan mata orang yang memandangnya. Memandang sesuatu yang berwarna hijau dan biru adalah sangat nyaman bagi mata. Jiwa manusia akan mendapatkan kenikmatan dan kesenangan ketika memandang langit dengan keluasannya dan hiasan bintang-bintangnya yang cerah serta cahaya bulan. Bintang-bintang tersebut seolah-olah menempel di langit walaupun mereka sebenarnya bergerak sesuai porosnya masing-masing menuju arah yang sudah ditetapkan ALLAH. Sehingga bintang-bintang ini merupakan petunjuk bagi orang-orang yang tersesat dan bingung untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah mana saja sehingga ia dapat menuju ke arah itu.
“Demi langit yang memiliki hubuk (jalan-jalan)” (QS.Adz-Dzariyat :7). Simak ayat tersebut. Hubuk berarti jalan atau arah atau juga berarti hiasan. Artinya bahwa langit merupakan petunjuk yang nyata. Penciptaannya yang teliti dan kokoh menunjukkan keluasan ilmu Sang Pembuat (ALLAH). Semua keteraturannya menunjukkan kehendak dari Penciptanya, ALLAH Maha Suci, Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Berkehendak. Disebutkan bahwa memandang langit akan didapatkan sepuluh manfaat yaitu :
1. Mengurangi kesedihan.
2. Mengecilkan perasaan was-was.
3. Menhilangkan perasaan takut.
4. Mengingatkan kepada ALLAH.
5. Memancarkan pengagungan terhadap ALLAH dalam hati.
6. Menghilangkan pikiran buruk.
7. Memberikan manfaat bagi orang yang kehilangan semangat.
8. Menghibur orang yang sedang dilanda kerinduan.
9. Menyenangkan hati orang-orang yang sedang bercinta.
10. Kiblat bagi orang-orang yang berdoa.
Sesungguhnya kita adalah termasuk orang-orang yang mau berfikir terhadap alam yang diciptakan ALLAH. Mari kita dzikir setiap saat.
(Imam Al-Ghazali-Ziarah Spiritual-Pustaka Islamika)
Pasuruan, 21 November 2008
Monday, November 17, 2008
DOA HARI INI (2)
Kalimat di atas adalah Firman ALLAH Cuma aku lupa ada pada surat apa ayat berapa di Al-Quran. Tidak masalah yang penting sekarang kita mampu melakukan apa-apa yang ditulis di Al-Quran dan Hadist. Firman ALLAH di atas seolah menjamin bahwa dengan ingat kepadaNya pasti hati akan tenang, tentram, damai, bahagia. Ya iyaaalaaah kita tahu dan yakin betapa ALLAH Maha Sempurna. DisisiNya lah segala kedamaian dan ketentraman, Kebahagiaan dan ketenangan. Ada satu hal yang mungkin selalu saja kita lupa kepada ALLAH pada saat kita sedang senang, sedang bahagia. Namun itu sebenarnya cukup manusiawi yang keterlaluan dan kebangetan adalah pada saat kita lagi susah, menderita, sumpek ternyata juga melupakan ALLAH. Sungguh benar-benar bodoh. Sedangkan hamba yang paling istimewa adalah dikala dia bahagia, senang, gembira, penuh tawa ceria.....saat itu pula hamba istimewa tersebut ingat kepada ALLAH yang Maha Pemberi segala kebahagiaan dengan mewujudkan sujud syukur penuh dengan keikhlasan karena semata mengharap ridhoNya.
“Ya ALLAH hindarkanlah aku dari sifat lupa untuk mengingatMU. Berikanlah aku kekuatan agar aku selalu dekat denganMU dan setiap saat dapat mendengar firmanMU. Izinkanlah aku memohon kepadaMu agar Kau selalu menganugrahkan rahmatMu dalam kehidupanku. Ya Allah aku berharap sangat Kau selalu hadir dihatiku selamanya. Aku bersimpuh kepadaMU......”
Pasuruan, 17 Nopember 2008
Saturday, November 15, 2008
DOA HARI INI (1)
Ya ALLAH hanya kepadaMu aku berserah diri. Tiada tempat selain Engkau untuk berlindung dari sarakatul maut yang mengerikan. Semoga Engkau merindukanku sehingga jika tiba saatnya maka Izrail akan menyapaku dengan akrab seperti ketika Izrail menjemput Nabi kesayanganMu yaitu Muhammad SAW.
Pasuruan, 15 November 2008
Saturday, November 8, 2008
AL-QAAF-18
Ayat tersebut mengajak dan mengingatkan kita agar selalu mengevaluasi dan mengawasi amal ibadah kita kepada Al-Khaliq. Kita dapat mengamalkan amalan batin seperti berniat dan muraqobah (merasa selalu diawasi oleh ALLAH). Untuk amal-amal lahir kita amalkan seperti berkata baik dan beraktivitas hanya untuk ridho ALLAH. Kita harus meneliti setiap kalimat dan menimbangnya dengan cermat karena ALLAH akan menanyakannya kepada kita. Timbangan ini harus selalu hadir dalam diri kita. Jika muraqobah sudah hilang dari diri seorang muslim maka kendali ahlak akan goyah dan hal ini sangat mencemaskan bagi kepribadian seoran muslim dan terancam berbagai penyakit batin yang mengerikan. Salah satu contoh penyakit batin yang sangat berbahaya adalah ujub (bangga terhadap diri sendiri), iri dan dengki. Sedangkan penyakit-penyakit lahir adalah takabur (sombong), ghibah (suka bergunjing, bergosip) dan naminah (adu domba). Oleh karena itu Al-Faruq-UMAR bin KHATAB selalu mengingatkan kita : “Hisablah diri sendiri sebelum dihisab ALLAH.” Ibnul Qayyim telah mengisyaratkan tentang hal ini. Dia berkata : “Muraqobah adalah buah ilmu seorang hamba ALLAH yang meyakini bahwa Al-Khaliq selalu mengawasinya, melihatnya dan mendengarkan perkataannya. Allah mengetahui amalnya setiap waktu dan setiap saat, setiap jiwa dan setiap kedipan mata”. Simak firmanNya : “Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS Al-Ahzab : 52). Hal tersebut akan membuat seorang muslim akan selalu mengasah dan mendidik dirinya selalu kepada kebaikan.
Muraqobah memiliki tanda-tanda yaitu mendahulukan wahyu ALLAH, mengagungkan apa-apa yang diagungkan oleh ALLAH dan memandang remeh apa yang dipandang remeh oleh ALLAH. Muraqobah kepada ALLAH secara rahasia mempunyai pengaruh-pengaruh yang ALLAH anugerahkan kepada hamba-hambaNya. Barangsiapa muraqabah kepada ALLAH dalam dirinya niscaya ALLAH akan menjaganya dalam aktivitas lahir maupun batin.
Dengan muraqabah kepada ALLAH seorang muslim akan terjaga nuraninya karena ALLAH muraqobah kepadanya. Juga seorang muslim dengan muraqobah kepada ALLAH akan tertata jiwa dan membuang noda-noda yang mengotorinya, mengantar kepada jalan yang memiliki tujuan yang luhur dan terangkatnya derajat bashirah (ilmu).
Ibnu Sirin, seorang tabiin berkata :” Barangsiapa yang ALLAH menginginkan kebaikan untuknya, niscaya ALLAH meletakkan pemberi nasihat di dalam hatinya yang memerintah dan melarang”.
Mari kita tingkatkan dan hidupkan sikap muraqabah dalam jiwa dan pikiran kita karena pada saat itu hubungan kita dengan ALLAH akan meningkat. Pada saat itu pula kita akan berjalan kepada ketaatan dan mendekatkan kita kepada SurgaNya yang penuh dengan kenikmatan melalui ridhaNya.
Pasuruan, 8 November 2008
Sunday, October 19, 2008
Ten Ways To Re-motivate Yourself
What I need is a way to get “super-motivated”, so I came up with a list of ways to really pile on the motivation. I came up with 10 pretty good ones, most of which I already was utilizing at least some of the time. Let me know if you have some more, I’m always trying to extend this list!
#1 – Change your routine - wake up earlier and be more productive. I usually try to get up at least one hour before l must leave for work, in order to do some quick exercises, go over my plan for the day, and make sure I’m ready to rock n’ roll first thing. I like to change this routine occasionally, so I don’t get in a rut. Even making an extra 20-25 minutes to prepare can leave you in a better mood to start the day.
#2 – Listen to motivational audio on the way to work. Or, if you work at home as I do sometimes, listen as you get ready to work. There are many motivational CD recordings out there, I use ones from Brian Tracy, Tony Robbins, or Bob Proctor, but there are many good ones out there.
#3 – List to inspirational music! I don’t know about you, but nothing gets my blood pumping faster than great music that I love, such as some good Eric Clapton, Green Day, or other hard rock. But anything you have an emotional connection with will work, it’s like magic to pick up your mood.
#4 – Utilize self-talk or affirmations. I do a whole list of affirmations in the mornings, and usually at night as well. But any kind of positive self-talk can really motivate you if used correctly, it’s what you say to yourself that makes the difference.
#5 – Stay away from negative people. This may sound kind of cruel or unkind, but hey, let’s be honest. If you any friends that are really bringing you down, you must either let them know about it and hope they change, or stay away. Life is too short to hang around negative people, and don’t’ think it won’t affect you because eventually it will!
#6 – Take a positive action. Think about what you have been meaning to start, or stop recently. Something you have been putting off, maybe? Take that trip to the gym, start that new diet, finish that book you started 6 months ago, anything really. Just taking a positive direction towards something makes you feel more in control of things, which boosts your self-confidence and self-esteem.
#7 – Start an exercise routine. Ok, I kind of covered this in the last point but it’s really important. This is critical to your physical and mental health, exercise is not an option it is a mandate. If you exercise regularly you will automatically add many years to your life and improve your outlook on life.
#8 – Try zero-based thinking. This is a simple but powerful concept to change your thought process. Is there anything in your life that you would stop doing, looking at the big picture? If you had to go back and do it again, would you? This can apply to a business, a hobby, a girlfriend/boyfriend, a choice you made on something that takes your time and energy. If you wouldn’t do it again, stop doing it now!
#9 – Reevaluate your schedule. Take a serious look at every little thing you do every day for a week. Are you wasting a significant amount of time doing something of little value? Either eliminate if from your life, or drastically cut down on this task or habit. Sometimes just rearranging your schedule can save you time as well, such as doing a “high-value” task early in the day while you’re wide awake and full of energy instead of after lunch when you’re tired.
#10 – Reward yourself. Sometimes it really helps to reward yourself after making a great effort. Why? Because psychologically a reward gives us a boost of pleasure after something that takes extra effort, which will encourage us to do it again. Sounds like “psyching” yourself out, right? Yes, you can fool yourself, although don’t take it to extremes or you will be doing more rewarding than working on moving forward.
These are just a few suggestions, I’m sure you can get creative and think of more. In fact I would encourage it! The more you can get in the habit of boosting your motivation, the more you will accomplish. In turn, you will boost your confidence in reaching the goals you have set for yourself and move faster and farther than you ever thought possible!
To your continued success and happiness!
By: Doug Hart
Article Directory http://www.articledashboard.com
Doug Hart, CHO of GetPassionForLife.com I've spent many years studying psychology, philosophy, NLP, and motivation. My particular focus is on the biggest question in life - what makes us happy? Join me and maybe together we can discover more about what makes you happier in life. I think it's more of a journey than a destination, and I would like to make your journey much more exhilarating, passionate, loving, and unforgettable! Take the time to visit us at getpassionforlife.com and find out why "you are what you think about most", and how critical your success is to happiness!
Friday, October 3, 2008
Bulan suci Ramadhan telah pergi meninggalkan kita dengan kesucian dan keagungannya. Meninggalkan bekas yang dalam kepada setiap insan ALLAH yang bertqwa. Maka dengan usainya Ramadhan adalah kembalinya jiwa-jiwa yang fitrah karena ampunanNya. Gema taqbir idul fitri adalah symbol kebesaran ALLAH. Semua isi alam ini memuja kebesaranNya. Pada saat itu api taqwa dalam jiwa menyala, membakar semua sendi-sendi, relung-relung dan setiap jengkal pori-pori dan pembuluh darah semata-mata hanya untuk memuja kebesaran ALLAH. Merdunya gema taqbir idul fitri, indah dan manisnya senyum-senyum jiwa yang fitrah serta halus dan ramahnya uluran tangan maaf adalah symbol kedamaian dan ketentraman yang tercipta pada hari suci itu. Kini semuanya usai sudah berganti seiring dengan hari-hari yang terlipat sementara itu perjalanan kita masih jauh. Sebulan sudah kita tunaikan peribadatan puasa Ramadhan untuk menunaikan perintahNya : “Wahai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa seperti diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa” (QS 2:183).
Selama sebulan itu ALLAH member kesempatan kepada hamba-hambaNya untuk meningkatkan ketaqwaannya. Selama sebulan itu berlangsunglah proses pencucian jiwa-jiwa yang kotor penuh daki menjadi jiwa-jiwa yang bersih. Penggojlogan selama puasa itu telah melahirkan figur-figur yang baru yang fitrah yang penuh dengan cahaya taqwa dan iman yang ikhlas yang yakin dan tawakkal. Figur yang senantiasa merasa bertanggung jawab atas tegaknya agama ALLAH. Figur yang optimis bahwa sudah digariskan ALLAH hanyalah Islam harapan masa depan umat manusia.
Kebangkitan Islam adalah satu-satunya jaminan penyelamatan umat manusia dari ancaman perang ideologi dewasa ini. Figur yang menyadari bahwa kemenangan Islam berarti tidak akan adanya kehancuran yang mengerikan dan lenyapnya peradaban dunia tetapi terciptanya negeri yang berbahagia, sebuah dunia yang damai dan sejahtera. Figur yang akan membawa cirri Islam yakni keselarasan yang serasi antara pribadi dan masyarakat, antara akal dan intuisi, antara kerja dan do’a, antara bumi dan sorga, antara dunia fana dan akhirat berpadu demikian indah dan harmonis. Figur-figur inilah yang teramat sangat dirindukan hadir ditengah-tengah kita. Namun kebangkitkan Islam menjadi tidak ada artinya jika kita tidak pernah berusaha untuk membangkitkan nilai-nilai Islam yang ada dalam diri kita.
Esok adalah langkah kita berikutnya. Lusa adalah harapan-harapan. Sementara Ramadhan berikutnya masih merupakan do’a dan do’a. Mampukah kita kembali bersua dengan Ramadhan di depan?. Insya ALLAH.
Bandung 3 Syawal 1429 H.
Tuesday, September 23, 2008
CATATAN RAMADHAN (1)
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya tetapi kalian tidak akan mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (QS Isra:44).
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya karena kebesaran Tuhan sementara para malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang ada di bumi (QS Asy-Syura : 5). Guruh itu bertasbih dengan memuji Allah. Demikian pula para malaikat karena merasa takut kepadaNya (QS Ar-Ra’d: 13).
Maha Suci Allah. Subhaanullah. Harus diakui hanya Dia Yang Maha Suci semua mahluk memujiNya. Semua mahluk akan tunduk kepada kehendakNya. Berbagai keindahan dan keajaiban penciptaan dari semua yang tampak pada mahluk-mahluk Allah merupakan tanda-tanda yang menjadi petunjuk atas kebesaran Allah. Coba simak dan perhatikan bagaimana keadaan bumi tempat kita menetap dan berpijak. Pikirkan pula semua yang dijadikan di dalamnya dan di atasnya yaitu gunung-gunung yang tinggi, lautan-lautan yang meluap yang mengelilinginya, sungai-sungai yang mengalir di atasnya, berjenis-jenis tumbuhan dan pepohonan, berjenis-jenis binatang bertebaran di atasnya.
Coba simak rangkaian kalimat berikutnya :Dan suatu tanda kekuasaan Allah yang besar bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-biji-an maka dari padanya mereka makan. Dan kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberpa mata air. Supaya mereka dapat makan dari buahnya dan dari apa yang diusahakan dari tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (QS Yaa siin 33-35).
Sudah selayaknya kita menjadi mahluk yang harus tahu diri terhadap kodratNya. Allah sangat pantas mendapat pujian dari hambaNya. Hanya rasa syukur kepada Allah yang membuat seorang hamba menjadi utuh dalam kefanaan dan dalam genggaman Keabadian Sang Khaliq.
Pasuruan, 22 Ramadhan 1429 H
Thursday, September 4, 2008
by: Low Jeremy
Energy drinks improve athletic performance.
Is this a false claim or a mere belief of sports enthusiasts and fanatics?
It was in the year 1965 when a group of medical specialists from the University of Florida discovered the pioneering sports drink. This was done in order to encourage their athletes to fight the burden of tiredness and turn it into the best possible athletic performance enhancer without using performance-enhancing drugs banned by the FDA and sports leagues.
Gatorade is one of the most commonly known sport drinks for the athlete that was developed by the said doctors. It is available in various colors and flavors that will really tempt your taste buds. However, it has been found out that the development of this energy drink somehow brings a frustrating effect in the health of the athletes.
Most of them became dependent with energy drinks. They are so much tempted with this flavored beverage while bringing the belief that it will increase their performance. It is said that as high as 90 percent of them prefer energy drink than water after a tiring activity. This is not good because it results to dehydration.
Water is a major component that the body of a person is comprised of. This is involved in several processes that take place in your system. It must be clear that an energy drink is not a natural alternative to water because of the ingredients that it contain. This is just a stimulant and will never replace the function of water in your system.
While the carbohydrate content of the energy drink for sports lover can aid in fuelling active muscles that will help prevent fatigue, the result is that it will boost an increasing effort for the players. This is the truth regarding the effect of energy drinks for many sports inclined people.
Sports drinks also contain supplements that are useful for replenishing fluids and nutrients utilized by the body after strenuous activities and sporting events. Some of the said drinks are pre-made liquids while the others can be made through own mixing.
Basically, there are three general classifications of sports drinks:
1. Isotonic Fluid
This is the best choice for majority of the athletes because it can sustain energy needs for middle and long distances running or in more tiring team sports. The electrolytes and carbohydrates content is about 6-8%.
2. Hypotonic Liquids
The level of carbohydrates ad electrolytes here are low. This is best for jockeys and gymnasts.
3. Hypertonic Fluids
As compared to the rest of the classifications of sports drink, it has the highest level of carbohydrate. This is appropriate for ultra distant events and can be used in complementary with the isotonic liquids.
The carbohydrate level and the electrolyte level of the body affect the speed of the fluid entering the body. Usually, if your body has a higher level of carbo there is a tendency that your stomach will seldom experience emptiness while the electrolyte promotes the absorption of fluid that will prevent dehydration.
In choosing an energy drink, you also need to consult your doctor or physician regarding the brand that will suit your needs. They can also recommend you the best type of dink that has the best flavor, taste and potency. Develop your skillfulness in sports while being aided by the quality energy drinks available for you.
About The Author
This content is provided by Low Jeremy. It may be used only in its entirety with all links included. For more information on energy drinks, please visit http://energy-drink.articlekeep.com
Monday, September 1, 2008
“Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitan Al-Quran yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin adanya hari akhirat” (QS 2: 2-5).
Al-Quran adalah mukjizat yang terbesar yang diberikan ALLAH kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat ini akan dapat disaksikan umat manusia sepanjang masa sampai akhir masa. ALLAH telah menjamin keutuhan Al-Quran. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya” (QS 15 : 9). Tidak perlu heran jika saat ini Quran masih utuh dalam kemurniannya, masih dalam teks aslinya tanpa sedikitpun mengalami perubahan walau satu huruf sekalipun. Tidak berlebihan bahwa dari sekian buku atau kitab yang pernah ada dan terdapat di dunia ini, Quranlah yang merupakan buku atau kitab yang paling banyak dibaca oleh manusia. Sejarah memberikan bukti betapa Quran yang diturunkan hamper 14 abad yang lalu telah diikuti dengan setia dan di amalkan oleh berjuta-juta manusia muslim sekaligus telah mengubah sejarah dan peradaban dunia menuju manusia yang berakhlak mulia.
Permulaan turunnya Al-Quran bersamaan dengan dinobatkannya Muhammad SAW sebagai Rasulullah pada usia 40 tahun. Saat itu beliau sedang berkhalawat di gua Hiramalam Senin 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M. Ayat-ayat yang pertaman kali turun waktu itu adalah :
” Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,dan Tuhanmu yang amat Mulia. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS 96: 1-5).
Ayat-ayat yang penuh petunjuk ini disusul dengan ayat-ayat berikutnya yang turun secara berangsur-angsur sehingga lengkaplab Al-Quran dengan 6236 ayat, 74437 kalimat dan 325345 huruf yang terkandung dalam 114 surah.
Prof.Muhammada Abdul Azhiem Zargani yaitu seorang maha guru di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Mesir menyimpulkan penelitiannya tentang pengaruh Al-Quran terhadap masyarakat dan kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
• Perbaikan aqidah. Al-Quran menunjukkan jalan tentang hakekat kehidupan dunia dan akhirat, membentuk kepercayaan (iman) kepada ALLAH, Malaikat, Rasul-rasul, Kitab suci dan hari akhirat serta qadar baik dan buruk yang ditetapkan ALLAH.
• Perbaikan ibadah. Al-Quran mengajarkan pengamdian dan kebaktian yang tulus hanya kepada ALLAH semata (Monotheisme) dan menghapuskan upacara keagamaan yang mengandung pengakuan dan unsure banyak tuhan (Polytheisme).
• Pembaharuan tentang ahlak. Al-Quran menanamkan ahlak atau budi pekerti yang baik dan terpuji serta menghapurkan ahlak yang merusak dan tercela.
• Perbaikan moral masyarakat. Al-Quran menumbuhkan perasaan persaudaraan, persamaan dan persatuan tanpa membedakan warna kulit, bangsa,turunan. Menghapuskan segala macam pembatasan-pembatasan dan perbedaan-perbedaan (Diskriminasi) yang menimbulkan kasta-kasta yang merupakan sebab perselisihan dan ketegangan.
• Perbaikan tentang politik dan ketatanegaraan. Al-Quran memberikan pelajaran tentang pengembangan de-mokrasi, mengakkan keadilan dan menantang kezaliman dalam segala bentuknya.
• Perbaikan bidang ekonomi. Al-Quran membangun ekonomi yang mengandung dasar ajaran ketuhanan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Mengakui hak-hak manusia mencari kekayaan dengan ristriksi (pembatasan-pembatasan) tertentu.
• Perbaikan tentang kedudukan kaum wanita. Al-Quran melindungi hak-hak kaum wanita, baik yang mengenai soal-soal keagamaan, kesosialan maupun hak-hak masyarakat lainnya.
• Perbaikan mengenai peperangan. Al-Quran mengubah maksud dan tujuan perang untuk kepentingan perdamaian dan keselamatan umat manusia. Mengekang nafsu permusuhan serta peerselisihan antar bangsa-bangsa.
• Memberantas perbudakan. Al-Quran menghapuskan perbudakan dan mengakui tentang kemerdekaan.
• Memerdekakan akal dan pikiran. Al-Quran mengakui kebebasan mempergunakan akal dan fikiran, menghapuskan taqlid, memutuskan segala macam rantai yang membelenggu akal fikiran baik karena kebiasaan-kebiasaan kepercayaan, kekuasaan politik maupun yang bersifat tradisi dan adat istiadat.
Itulah Al-Quran. Sejarah kehidupan manusia telah mencatat bahwa Kitab Suci ini adalah Kitab yang benar-benar Suci dari perubahan oleh tangan-tangan kotor. Al-Quran yang kemurnian ajarannya sangat dijamin oleh ALLAH sampai akhir zaman adalah petunjuk yang sempurna bagi muslim yang bertaqwa tinggal bagaimana kita mempelajarinya lebih seksama lagi.
Pasuruan, 17 Ramadhan 1405 H
Friday, August 8, 2008
More Guns More Violence
Email : cloudzraven@hotmail.com
At Virginia Tech around 9:30am, April 16 2007, Emily Hilscher walked content into her German Class. Little did she know it was going to be the last thing she did in her life—as she became the first victim of Cho-Seung-Hui—a crazed madman who used two handguns bought from a nearby firearms store, Roanoke Firearms, under Virginia law, to brutally and without conviction end the lives of 32 innocent people. I watched this on the news, thinking, not only that America had unsuitable gun laws, but that Australia’s Gun Law Reforms had a mass impact in Australian societies—but heck, why didn’t America follow suit??
Guns have caused much bloodshed.
America’s culture was where guns and violence increasingly have become a part of life. Did this kind of culture not have a profound effect on Cho-Seung-Hui? According to Jeffrey A. Roth’s Firearm and Violence, guns make violence easier to commit, as they make it simple to kill or injure a person. Cho had problems— he would become more depressed and his life would become twisted—inside he started changing into an atrocious, cruel monster. He started despising everyone—Cho became ‘delusional’, and when he bought a semi-auto 0.9mm Glock and a Walther P22, his transformation was complete and he became the madman every American knows today.
In America, the only thing stopping you from getting a gun is if you committed a felony. Other than that, buy a gun and 80 rounds of bullets and no-one asks a question. Do these people know that 60% of all murder victims in the US, about 12000 people in 1989 (latest year for data from Dr. Roth’s study) were killed with firearms and that firearms attack injure, leaving some permanently disabled, a good 70000 more victims? Well, evidently America didn’t know or want strict gun laws, because they didn’t change the slightest on any of their current gun “laws”.
Many American’s don’t want gun laws because of their “freedom”. Obviously, typical gun-pro ideas of “freedom” were much more valuable than the lives of gun victims. What is freedom, anyway? Just because people have guns, people have freedom? Not everyone has the same values for freedom, but America’s typical, ideal ‘freedom’ is to have the ability to protect yourself with a gun—a weapon with an incredibly high fatality rate.
Unlike one of Australia’s biggest mass shootings, where at Port Arthur Martin Bryant killed 35 innocents and seriously injured 18 by a gun openly advertised and sold by law abiding fire-arm dealers as an “assault weapon”, America did not have a gun reform. Before Australia’s gun reforms and a decade up to and including Port Arthur, Australia experienced 11 mass shootings where 100 died and 52 were wounded. After 10 years of the gun reforms, not even one mass shooting has occurred. For this reason, Australia is a safer place—as finally, in 2002-2003, Australia’s rate of 0.17 gun-related homicides was one-fifteenth that of the US—an incredible difference.
American Gun Lobby leaders want us to believe that psychiatrically disturbed people are the main cause of the problems. In a book by Crook and Harding: “Gun Massacres in Australia”, there are 32 random killings examined in the book—and the evidence in the book indicates how inaccurate the information upheld by the Gun Lobby leaders are. The evidence states that only 4 of the 32 killers had a criminal conviction, and there were only three who had recognised psychiatric problems!
Before the gun reforms and in the eleven years between January 1987 and January 1998, Australia experienced about three horrible gun massacres per year, and on average, four people died in each of those massacres. There is only one other western nation to experience such a massacre rate—take a guess—it’s America!
Then why do American Gun Lobby leaders want American gun availability replicated in Australia? What stops an irrational, fury-filled person who bears an astronomical grudge on someone, blowing their victims heads off with a gun? The typical answer of gun pro Americans: another gun to defend yourself with. What would happen if both parties had no guns?? Michael Moore, “Bowling for Columbine” says, “Why don’t you use Gandhi’s way? He didn’t have a gun, and he defeated the British Empire.”
In the end, even though guns make it easy to defend yourselves—at a bitterly high price of even more innocent lives—they make it a cinch for an irrational person to kill, injure or threaten. It makes me think, if the statistics confirm that guns are causing more bad than good, why doesn’t the United States follow suit in Australia’s gun reforms? Or are the Lobby Leaders just in complete denial? All America’s doing is inevitably walking on the road that will cause, sooner or later, the devastating effects of another mass shooting.
Wednesday, July 2, 2008
TAFAKUR
Menurut Aisyah, istri Nabi, setelah turun sebuah ayat yang menyebutkan bahwa tanda-tanda penting bagi seseorang sehingga seseorang tersebut mempunyai iman yang kokoh dan mantap yaitu dengan cara merenungkan ciptaan-ciptaan ALLAH. Tafakur adalah inti pikiran karena jika seorang pandai berfikir maka segala sesuatu selalu mengandung pelajaran baginya. Diapun akan selalu berkata-kata dengan perkataan yang penuh hikmah karena baginya berbicara tanpa hikmah adalah omong kosong yang hampa tak bermakna. Jika ia terdiam, maka diamnyapun adalah penuh dengan tafakir karena berdiam diri tanpa tafakur berarti lengah. Seorang bijak pernah berkata bahwa andaikata orang yang bertaqwa selalu memikirkan apa yang diakhirat nanti niscaya mereka tidak akan membiarkan hidup di dunia ini menjadi lengah walau hanya sekejap. Tafakur merenungkan nikamt ALLAH adalah salah satu ibadah yang utama. Jika pengalaman hidup akan menambah ilmu pengetahuan maka dzikir akan menambah rasa cinta dan tafakur akan menambah rasa taqwa.
Kita simak apa yang dikatakan Imam Syafi’I : “Lawanlah nafsu bicara dengan diam, hadapilah soal pelik dengan tafakur. Berfikir cermat berarti selamat, penyesalan dan keinsyafat menyebabkan kita menjadi waspada, musyawarah dengan orang-orang budiman akan memperkuat keyakinan”. Dikatakan pula oleh beliau bahwa keutamaan itu ada empat yaitu (1) kebijaksanaan yang berpokok pada tafakur, (2) kesopanan yang berpokok pada penahanan nafsu, (3) kekuatan yang berpokok pada kekuatan yang sehat dan (4) keadilan yang berpokok pada keseimbangan jiwa. Tafakur adalah cara berfikir yang memiliki spectrum multi dimensi. Marilah kita bertafakur dan kita mulai dari diri kita sendiri.
Pasuruan, Ramadhan 1419 H (1999).
Tuesday, June 24, 2008
CerPenCorner
CERITA PENDEK
Sungguh kini aku tidak tahu dari mana dulu aku memulai membuat cerita pendek ini. Aku tidak bisa memilih bahan yang cocok untuk cerita pendekku kali ini. Daya khayalku nampaknya sudah mulai berkurang. Mungkin hal itu wajar sebab dalam usiaku yang hampir senja ini semua kenangan telah membeku dan aku mengalami kesukaran untuk mencairkan kembali. Apalagi jika harus kujadikan cerita pendek.
Pada usia 25, Melati melangsungkan pernikahannya dengan pria pilihannya. Dulu, Fadli Hadiwijaya, demikian nama pria itu adalah teman sefakultasnya. Mungkin proses percintaan mereka berlangsung di sana, aku tidak pernah tahu. Yang jelas setelah mereka sama-sama sukses meraih gelar sarjana tak begitu lama Fadli cepat-cepat melamar Melati.
“Mama! beginikah rasanya kebahagiaan seorang gadis yang tengah menunggu hari pernikahannya?”, suara Melati memecah heningnya ruang tengah. Aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya.
“Bagaimana perasaan Mama dulu waktu menunggu saat pernikahan dengan Papa?”, tanya Melati kemudian.
“Tentu saja penuh harapan kebahagiaan seperti yang kau rasakan sekarang ini”, kataku. Indra Susanto, suamiku meletakkan koran yang tengah dibacanya lalu memberi isyarat kepada anak gadisnya agar duduk mendekat.
“Dengar Mela!. Kau adalah anak Papa yang lembut, anggun, penuh percaya diri. Kelembutan dan keanggunanmu itu adalah kepribadian yang dapat kau pakai sebagai salah satu modal menjadi seorang istri yang baik. Namun jangan lupa kaupun harus sanggup keras hati karena perjalanan hidup yang nanti akan kau lewati penuh jalan-jalan yang terjal dan berliku. Saling pengertian antara kau dan suamimu bekal utama untuk menghadapi tantangan itu. Mendekat kemari Melati sayang. Papa Mama sangat bahagia sekali melihat kau bahagia!”, aku tersenyum penuh haru memandang Indra Susanto mencium kening Melati, anak gadisnya.
Sungguh, itu adalah kenangan manis dan indah namun masih juga aku tak mampu merangkainya menjadi kata apalagi kalimat dalam sebuah cerita pendek. Lonceng jam dinding di ruang tengah berbunyi lima kali. Hujan gerimis yang sejak siang tadi turun membasahi bumi, sore hari ini sudah mulai reda. Rupanya sudah hampir dua jam aku menghadapi layar komputer ini namun masih juga jari-jariku belum mampu menekan sebuah hurufpun pada papan keyboard itu. Telepon berdering di ruang tengah. Lalu kudengar seseorang mengangkatnya. Tidak berapa lama kudengar pintu kamar diketuk.
“Bu, bu, telepon untuk ibu dari Neng Mela!”, suara Bi Inah, pembantu setiaku. Aku bergegas menyambut telepon Melati.
“Mama!”, suara Melati di seberang sana.
“Mama tentu tidak lupa bahwa hari ini tepat hari kematian Papa yang kesepuluh tahun. Tadi, Mela akan menjemput Mama untuk berziarah, namun ternyata hujan baru reda setelah sore begini. Bagaimana jika besok saja Mam?”.
Selanjutnya aku tak mendengar lagi apa yang dikatakan Melati. Aku hanya termenung mengenang semuanya. Hari ini sepuluh tahun yang lalu suamiku meninggalkanku untuk selamanya. Aku belum pernah merasa kehilangan Indra Susanto seperti saat ini. Aku sangat merindukannya. Rasanya seperti baru kemarin. Selorohnya, canda-candanya, kesabarannya, ketabahannya, ketangguhannya, lapang dadanya, maafnya, senyumnya, cerianya dan ketulusan cintanya oh Tuhan semuanya masih terbayang.
Sungguh untuk pertama kali dalam hidupku kerinduanku kepada Indra Susanto adalah kerinduan yang teramat lengkap. Kerinduan yang tidak tergantikan. Namun aku tidak tahu mengapa kerinduan ini tak akan pernah satu katapun menjadi sebuah cerita pendek. Ternyata memang begitu. Sungguh aku tidak tahu mengapa jari-jariku belum juga mampu menyentuh sebuah hurufpun pada keyboard komputer itu sehingga jangankan sebuah cerita pendek ternyata satu katapun begitu sulit tercipta. Entah mengapa.
SELESAI
Thursday, June 5, 2008
CerPen Corner
CERITA PENDEK
Memang kuakui Indra Wibowo adalah profil lelaki idealku. Aku membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melenyapkan kekecewaanku. Dan terus terang ketika Indra Susanto tiba-tiba hadir dalam hidupku bayangan Indra Wibowo tidak pernah hilang. Seorang Indra Susanto yang terlalu sederhana tidak mampu menggeser seorang Indra Wibowo dari dasar hatiku. Indra Susanto bukan lelaki idealku, anehnya dia adalah suamiku. Anehnya aku mencintainya namun selama aku menjadi istri Indra Susanto tidak satupun alasan kudapatkan, mengapa aku mencintainya. Hingga saat inipun alasan itu belum juga kudapatkan. Aku yakin alasan itu mestinya ada. Mana mungkin aku mencintainya tanpa alasan. Alangkah kecewanya Indra Susanto andainya ia tahu aku mencintai tanpa alasan apapun. Dulu sering kali Indra menanyakan tentang sebab apa yang membuat aku mencintainya.
“Aku hanya ingin tahu jawaban dari rasa heran ini. Sebab aku menyadari alangkah banyaknya kekurangan-kekurangan diriku yang harus kau terima. Aku tidak mau kau terlalu banyak menanggung beban akibat terlalu banyaknya kekuranganku”, kata Indra. Mendengar pengakuannya aku tidak pernah menanggapi cukup kujawab dengan jawaban pendek.
“Hal itu jangan terlalu dipikirkan. Semua manusia sama”, jawaban ini sebenarnya bukan jawaban yang jujur. Aku yakin Indra Susanto akan kecewa seumur hidupnya andaikan kukatakan alasan yang sebenarnya mengapa aku mencintai dan bersedia menjadi istrinya. Karena itu aku tidak pernah mau mengatakan hal tersebut. Cukup hanya aku seorang diri yang mengetahui apa sebenarnya alasan tersebut. Nampaknya aku tidak adil jika harus membandingkan apa-apa yang ada pada Indra Susanto dengan apa-apa yang ada pada Indra Wibowo. Bekas tunanganku dulu memang lelaki ideal tapi Indra Susanto tak boleh dibandingkan dengannya. Indra Susanto adalah Indra Susanto. Indra yang sederhana, apa adanya. Indra yang biasa-biasa saja. Indra yang lugu. Indra yang rendah hati. Indra yang sabar. Indra yang kucinta. Indra Susanto, suamiku.
Aku baru merasa menerima kehadiran Indra Susanto dalam hatiku ketika anak kami yan pertama lahir. Bayi perempuan yang cantik seperti ibunya ini kuberi nama Melati Puspitasari. Sudah kuduga sejak semula bahwa Melati pada masa remajanya adalah sekuntum bunga harum dambaan rama-rama. Tidak berlebihan jika aku sangat mengagumi kecantikan yang terpancar dari wajah Melati, anak gadisku. Raut wajahnya berbentuk oval dengan sepasang mata yang indah, hidung mancung dan seulas bibir tipis manis yang jika tersenyum akan menundukkan hati lelaki manapun.
Mengamati masa remaja Melati kembali aku teringat peristiwa indah masa lalu. Malam Minggu itu untuk pertama kali aku menerima tamu seorang pria.
“Selamat malam dik Sari!”, sapa Indra Wibowo. Kutatap pria dengan perawakan tegap dan ganteng ini. Dan kusambut sapanya dengan senyumku. Maka kami menikmati malam Minggu itu dengan gelak tawa, canda dan senyum mesra. Hari-hari berikutnya adalah milik kami. Bertamasya ke pantai, naik gunung, mengunjungi tempat rekreasi lainnya adalah acara akhir Minggu kami. Puncak kebahagiaan ini adalah ketika saat pertunangan kami. Cincin itu menelusup jari manisku dan sebuah kecupan di keningku disambut tepuk tangan hadirin. Oh, bangganya hatiku, bahagianya diriku. Namun kini semuanya tinggal kenangan indah. Betul kata orang bahwa cinta pertama tak bisa dilupakan.
Ternyata di depan keyboard komputer ini aku cuma bisa tersenyum. Jari-jariku belum juga mampu menyentuh sebuah hurufpun pada keyboard komputer itu.
(Bersambung)
Wednesday, May 21, 2008
CerpenCorner
CERITA PENDEK
Kata-katanya yang terakhir ini kucerna baik-baik lalu kusimpan dalam sanubariku agar suatu saat aku dengan mudah dapat mengingatnya kembali. Perkawinan hanyalah sebuah awal perjalanan berikutnya, bukan megahnya sebuah resepsi dan bukan pula indahnya malam pertama tapi cobaan-cobaan, tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Sungguh sebuah ungkapan yang sangat indah. Indra Susanto yang dua setengah tahun lebih muda dariku dapat dengan mudah mengungkapkan sebuah realita hidup. Akhirnya Indra yang mengemukakan alasan kepada Papa mengapa pernikahan itu ingin dilangsungkan hanya dengan perayaan sederhana.
Sebenarnya pada saat Papa menanyakan alasan mengapa aku tidak menyetujui pesta pernikahan yang diinginkan Papa, aku telah berbuat tidak jujur kepada diriku sendiri. Mengapa saat itu tidak kukatakan bahwa pesta pernikahan meriah seperti keinginan Papa itu sudah terlambat bagiku. Seharusnya aku jujur kepada diriku sendiri. Mungkin andainya dulu aku jadi menikah dengan tunanganku Indra Wibowo, ceritanya bisa lain. Aku bisa saja mau mengikuti keinginan Papa. Sebab pada saat itu hal tersebut akan memberikan kebanggaan dalam hati Papa, Mama dan keluargaku. Orang tua mana yang tidak bangga mempunyai menantu seorang perwira muda lulusan Akabri?. Sedangkan untukku sendiri akan merupakan kenangan yang paling indah dalam hidupku. Namun kenyataan hal tersebut tidak pernah terjadi. Aku harus kembali pada kenyataan bahwa suamiku adalah Indra Susanto. Seorang yang sederhana bukan seorang yang luar biasa dan tak satupun bagian dari dirinya yang bisa kubanggakan pada siapapun.
Kadang-kadang aku sering bertanya mengapa aku tak ingin pernikahanku dengan Indra Susanto tidak dirayakan semeriah dan semegah seperti yang kuharapkan jika aku jadi menikah dengan Indra Wibowo. Pada saat itu jawabanku sering dihubungkan dengan prinsip-prinsip kesederhanaan Indra Susanto. Padahal yang sebenarnya tidak demikian sehingga aku telah tidak jujur kepada diriku sendiri, kepada Indra Susanto, kepada Papa, kepada keluargaku dan kepada Tuhan.
Layar komputer itu masih tetap bersih tanpa kata dan kalimat karena aku sudah memutuskan bahwa pernikahanku sengan Indra Susanto tidak akan pernah kutulis menjadi sebuah cerita pendek. Aku tidak ingin ketidakjujuranku menjadi sebuah cerita pendek. Maka segera aku mencari bahan lain yang bisa kujadikan cerita pendek. Misalnya tentang kisah cintaku dengan Indra Wibowo. Kisah cinta pertamaku. Tapi sebaiknya tidak usah saja sebab aku takut jika kebetulan Indra Wibowo membaca cerita pendekku ia akan menganggap bahwa aku masih mencintainya.
“Sebuah cinta yang mengharukan!”, begitu komentar Indra Susanto ketika aku selesai bercerita tentang masa laluku. Kuceritakan semuanya sejak aku bertemu Indra Wibowo, bertunangan sampai putus hubungan pertunangan.
“Aku sangat senang jika suatu saat tunanganmu datang menjumpaimu dan kau menerima dia kembali!”, kata Indra.
“Tidak. Itu tidak akan pernah terjadi!”, kataku.
“Andaikan itu terjadi?”.
“Aku tidak akan kembali padanya. Sudahlah sebaiknya hal itu tak perlu diungkit-ungkit lagi!”, kataku. Biasanya Indra hanya bisa tersenyum jika aku sudah berkata demikian. Mungkin Indra Susanto baru sadar apa gunanya mengungkit-ungkit masa lalu.
(Bersambung)
Sunday, May 18, 2008
ReligiCorner
“Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitan Al-Quran yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin adanya hari akhirat” (QS 2: 2-5).
Al-Quran adalah mukjizat yang terbesar yang diberikan ALLAH kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat ini akan dapat disaksikan umat manusia sepanjang masa sampai akhir masa. ALLAH telah menjamin keutuhan Al-Quran. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya” (QS 15 : 9). Tidak perlu heran jika saat ini Quran masih utuh dalam kemurniannya, masih dalam teks aslinya tanpa sedikitpun mengalami perubahan walau satu huruf sekalipun. Tidak berlebihan bahwa dari sekian buku atau kitab yang pernah ada dan terdapat di dunia ini, Quranlah yang merupakan buku atau kitab yang paling banyak dibaca oleh manusia. Sejarah memberikan bukti betapa Quran yang diturunkan hamper 14 abad yang lalu telah diikuti dengan setia dan di amalkan oleh berjuta-juta manusia muslim sekaligus telah mengubah sejarah dan peradaban dunia menuju manusia yang berakhlak mulia.
Permulaan turunnya Al-Quran bersamaan dengan dinobatkannya Muhammad SAW sebagai Rasulullah pada usia 40 tahun. Saat itu beliau sedang berkhalawat di gua Hiramalam Senin 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M. Ayat-ayat yang pertaman kali turun waktu itu adalah :
” Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,dan Tuhanmu yang amat Mulia. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS 96: 1-5).
Ayat-ayat yang penuh petunjuk ini disusul dengan ayat-ayat berikutnya yang turun secara berangsur-angsur sehingga lengkaplab Al-Quran dengan 6236 ayat, 74437 kalimat dan 325345 huruf yang terkandung dalam 114 surah.
Prof Muhammad Abdul Azhiem Zargani yaitu seorang maha guru di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Mesir menyimpulkan penelitiannya tentang pengaruh Al-Quran terhadap masyarakat dan kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
Perbaikan aqidah. Al-Quran menunjukkan jalan tentang hakekat kehidupan dunia dan akhirat, membentuk kepercayaan (iman) kepada ALLAH, Malaikat, Rasul-rasul, Kitab suci dan hari akhirat serta qadar baik dan buruk yang ditetapkan ALLAH.
Perbaikan ibadah. Al-Quran mengajarkan pengamdian dan kebaktian yang tulus hanya kepada ALLAH semata (Monotheisme) dan menghapuskan upacara keagamaan yang mengandung pengakuan dan unsure banyak tuhan (Polytheisme).
Pembaharuan tentang ahlak. Al-Quran menanamkan ahlak atau budi pekerti yang baik dan terpuji serta menghapurkan ahlak yang merusak dan tercela.
Perbaikan moral masyarakat. Al-Quran menumbuhkan perasaan persaudaraan, persamaan dan persatuan tanpa membedakan warna kulit, bangsa,turunan. Menghapuskan segala macam pembatasan-pembatasan dan perbedaan-perbedaan (Diskriminasi) yang menimbulkan kasta-kasta yang merupakan sebab perselisihan dan ketegangan.
Perbaikan tentang politik dan ketatanegaraan. Al-Quran memberikan pelajaran tentang pengembangan de-mokrasi, mengakkan keadilan dan menantang kezaliman dalam segala bentuknya.
Perbaikan bidang ekonomi. Al-Quran membangun ekonomi yang mengandung dasar ajaran ketuhanan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Mengakui hak-hak manusia mencari kekayaan dengan ristriksi (pembatasan-pembatasan) tertentu.
Perbaikan tentang kedudukan kaum wanita. Al-Quran melindungi hak-hak kaum wanita, baik yang mengenai soal-soal keagamaan, kesosialan maupun hak-hak masyarakat lainnya.
Perbaikan mengenai peperangan. Al-Quran mengubah maksud dan tujuan perang untuk kepentingan perdamaian dan keselamatan umat manusia. Mengekang nafsu permusuhan serta peerselisihan antar bangsa-bangsa.
Memberantas perbudakan. Al-Quran menghapuskan perbudakan dan mengakui tentang kemerdekaan.
Memerdekakan akal dan pikiran. Al-Quran mengakui kebebasan mempergunakan akal dan fikiran, menghapuskan taqlid, memutuskan segala macam rantai yang membelenggu akal fikiran baik karena kebiasaan-kebiasaan kepercayaan, kekuasaan politik maupun yang bersifat tradisi dan adat istiadat.
Itulah Al-Quran. Sejarah kehidupan manusia telah mencatat bahwa Kitab Suci ini adalah Kitab yang benar-benar Suci dari perubahan oleh tangan-tangan kotor. Al-Quran yang kemurnian ajarannya sangat dijamin oleh ALLAH sampai akhir zaman adalah petunjuk yang sempurna bagi muslim yang bertaqwa tinggal bagaimana kita mempelajarinya lebih seksama lagi.
Pasuruan, 17 Ramadhan 1405 H
Sunday, May 4, 2008
CerPen Corner
CERITA PENDEK
Rasanya sudah lama sekali aku tidak pernah lagi membuat cerita pendek. Bahkan aku lupa kapan terakhir aku menulis cerita pendek. Kunyalakan komputer dan aku mulai mengahadapi key board sambil menunggu ilham datang. Tadi pagi sebetulnya ada bahan untuk kujadikan cerita pendek yaitu tentang pernikahanku dengan Indra Susanto.
Saat itu pernikahan dilangsungkan sangat sederhana sekali tanpa resepsi. Hanya dihadiri oleh keluarga kedua mempelai dan sahabat-sahabat dekat. Sesungguhnya Papa menginginkan diadakannya resepsi pernikahan di sebuah gedung yang megah tapi aku tidak menyetujui keinginan Papa. Alasannya?. Aku tidak tahu.
Suatu hari Indra Susanto pernah berkata padaku bahwa tidak ada yang bisa diperoleh dari suatu resepsi pernikahan yang begitu mewah selain hanya kebanggaan semu.
“Benarkah kehormatan keluarga hanya dipertaruhkan dengan sebuah resepsi pernikahan yang mewah?. Kukira tidak. Coba lihat tidak sedikit sebuah resepsi pernikahan yang megah ternyata hanya diakhiri sebuah perceraian”, kata Indra Susanto.
“Aku sendiri tidak menyetujui rencana Papa tapi aku tidak bisa menjawab ketika Papa menanyakan alasan ketidaksetujuanku. Sebaiknya kau saja yang mengemukakan alasan itu kepada Papa!”, kataku.
“Ya akan kukatakan. Sebenarnya aku mengerti keinginan Papa. Beliau adalah orang terhormat, terpandang dilingkungannya. Maka sangat wajar jika beliau ingin merayakan pesta pernikahan semeriah mungkin. Atau karena kau adalah putri Papa sulung yang sudah didului ketiga adik-adikmu. Papa ingin melihat kau bahagia. Papa ingin menghapus segala kekecewaan masa lalumu. Papa ingin segera mendapatkan seorang cucu darimu yang selama ini sangat beliau rindukan seperti cucu beliau yang telah dihadiahkan ketiga adik-adikmu”, kata Indra.
Aku termenung mendengar uraian Indra Susanto. Ada rasa haru yang tak bisa kulukiskan dengan kata-kata.
“Bukankah perkawinan hanya sebuah awal perjalanan berikutnya. Bukan megahnya sebuah resepsi, bukan indahnya malam pertama tapi tantangan-tantangan, cobaan-cobaan yang harus kita lewati!”, suara Indra Susanto memecah lamunanku.
(Bersambung)
Sunday, April 27, 2008
HealthyFood-DrinkCorner
by: Aaron Matthews Morgan
If you are a coffee drinker, you no doubt have asked yourself how much coffee is it safe for you to consume on a daily basis. This is not surprising since so much has been blamed on coffee. Heart disease, cancer, osteoporosis, you name it. At one time or another, coffee has been made to blame. Coffee has joined the ranks of red wine and chocolate as a guilty pleasure that may actually be good for you. As much as it is a great way to get that fix in the morning, recent studies have shown that coffee has been found to be rich in antioxidants and contains hundreds of pain-relieving and anti-bacterial compounds. Although one should not drink coffee with wild abandon, it's comforting to know that maybe that cup or two in the morning may be good for you. Here is a statistic to ponder: did you know that there are over 160 million coffee drinkers in the Unites States alone? In terms of consumption, the average American consumes 8.8 lbs. of coffee per year. But consider this: the world leader in terms of consumption is Finland which comes in at nearly 30 lbs per year. That's a lot of coffee!
Another statistic is that there have been well over 19,000 studies done to analyze the effects of coffee. Now, studies can often be skewed to show whatever the author wants, but here is what is generally agreed: consuming 2 to 3 cups of coffee per day is often considered more beneficial than harmful. Recent studies have shown that moderate coffee drinking can reduce the risk of colon cancer (due to it's ability to keep you regular), gallstones, cirrhosis of the liver and more, due to the fact the it is loaded with healthy antioxidants. So loaded, that studies have implied that coffee contains higher levels of antioxidants compared to other commonly consumed beverages, such as tea and fruit juice. Coffee has joined the ranks of red wine and chocolate as a guilty pleasure that may actually be good for you. As much as it is a great way to get that “fix” in the morning, recent studies have shown that coffee has been found to be rich in antioxidants and contains hundreds of pain-relieving and anti-bacterial compounds. Although one should not drink coffee with wild abandon, it's comforting to know that maybe that cup or two in the morning may be good for you. Several studies are also being conducted on Parkinson's and diabetic Patients. Research has shown that just one cup of coffee per day can halve your risk of Parkinson's, the brain disease that causes tremors and affects movement. Caffeine may protect the brain cells typically lost to Parkinson's disease. However, it has been noted that women on hormone therapy do not seem to benefit. It is felt that Estrogen may dilute the effectiveness of caffeine. It has also been found that if a woman drinks three cups of coffee a day, she can reduce her risk of Type 2 Diabetes by twenty to thirty percent. Coffee may help promote the delivery of insulin to the tissues. Experts believe that coffee's antioxidants, such as chlorogenic acid and caffeine acid, deserve the credit. There are also on going studies that are producing favorable reports on coffee helping to fight Alzheimer's due to the caffeine stimulating the cognitive area of the brain. This is just the tip of the ice berg.
People with asthma who drink coffee can have up to 25 percent fewer symptoms because one of the compounds in coffee - theophylline - acts as a bronchodilator. A recent Brazilian study showed that consumption of coffee promotes better sperm mobility - and now studies are in progress to determine whether caffeine can help infertile men. Coffee contains polyphenols, substances that may reduce the risk of cancer and coronary artery disease. Caffeinated coffee, as opposed to decaffeinated coffee, makes you a better thinker. Studies have shown that coffee keeps you focused, particularly when you are doing not-so-pleasant work. A researcher with the U.S. Army stated caffeine improved scores on a range of cognitive tasks, such as decision making, learning, and attention in the sleep-deprived. Coffee can also boost your mood, probably by making you feel more energetic. A little known fact is that coffee contains antioxidants which have been shown to imporve oveall health. Here is a short list of some benefits which have been shown to be present in coffee:
Reduce symptoms of Parkinson's Disease
Antibacterial ingredients
Reduce the risk of developing gallstones
Preserve mental accuity
Reduce risk of developing type 2 Diabetes (if you have diabetes, reduce your consumption
If you are free of hypertension, coffee will not likely produce it
Headache relief
Reduce the risk of some types of cancer
Improve physical endurance
About The Author
Aaron Matthews-Morgan is the owner of Heavenly Kona Coffee, an e-business that specializes in 100% Gourmet Kona Coffee from Hawaii. HeavenlyKonaCoffee.com is also a premier website for free information and resources, providing quality info and articles on everything related to coffee. Go to: http://www.heavenlykonacoffee.com
Saturday, April 19, 2008
CerPen Corner
Episode III
Bulan Maret ini tepat hari jadiku yang ke-28. Sebuah ucapan ulang tahun dari Papa telah membuatku termenung. Ucapan tulus yang mampu melelehkan titik air mata di pipiku. Papa menulis dalam surat itu bahwa aku harus mulai lagi memikirkan kehidupan pribadiku. Aku seharusnya tidak menutup diri. Papa ingin agar aku menikah sebelum Papa pensiun. Apa lagi adikku yang lain, Ratna telah pula mendahuluiku. Kupeluk surat itu. Kurasakan kehangatan pelukan Papa. Semua itu adalah peristiwa yang terjadi empat tahun yang lalu. Kulihat jam ditanganku. Pukul 14.00 kurang 15 menit. Ini berarti tidak sampai setengah jam aku dapat menghadirkan dengan utuh peristiwa yang terjadi empat tahun yang lalu. Sementara itu tinggal 15 menit lagi jam kantor segera usai. Maka kubereskan buku-buku, kertas kerja, alat-alat tulis yang berserakan di atas mejaku. Aku segera berkemas untuk pulang sebab aku khawatir Papa menunggu terlalu lama. Benar saja di lobi itu ada Papa sudah menungguku. Dan seperti biasanya aku dan Papa selalu bersama-sama baik pergi maupun pulang dari kantor. Kini aku sudah tidak bekerja lagi di Bogor tapi pindah ke tempat dimana Papa bekerja. Sekaligus kini aku kembali berada di tengah-tengah keluarga. Di tengah-tengah tentramnya sapa lembut Papa dan Mama. Kembali berada di kota dimana masa laluku terawat rapi namun kini tinggal puing yang mustahil bisa dibangun kembali.
Pulang kantor tadi aku langsung tidur setelah makan siang dan sholat dzuhur. Walaupun begitu ketika aku bangun sore harinya, kepala ini masih terasa pusing. Tapi kupaksakan untuk bangun sebab aku ingat ini malam Minggu. Tentu aku harus mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran Sang Kekasih. Kulihat Mama di ruang tengah sedang asyik membaca koran. Di sana tidak nampak Irna dan Riris, dua adik perempuanku yang masih kuliah. Mungkin mereka pergi berenang dan sampai sore ini belum kembali. Sedang Papa belum kembali dari tugas luar kota.
“Hai kau baru bangun!”, kata Mama ketika melihat aku duduk di sisinya.
“Pening kepalaku!”, kataku.
“Sebetar lagi sembuh. Kan ini malam Minggu!”, kata Mama menggoda. Aku berpura-pura cemberut. Melihat ini Mama malah tertawa. Sementara penyiar RCTI sedang menyiarkan Seputar Indonesia.
Setahun yang lalu aku mengenalnya. Terus terang saat itu aku tak pernah tertarik kepadanya. Seorang lelaki yang tidak terlalu istimewa malah terlalu biasa. Mempunyai perawakan kecil dan tidak tinggi. Umurnya dua setengah tahun lebih muda. Berarti kini ia berumur 28 tahun. Namun demikian aku mencintainya seperti halnya dia mencintaiku. Kadang-kadang aku ragu mengapa aku tidak memilih Anton yang jauh lebih baik dari dia. Tinggi, atletis, gagah mirip Indra Wibowo atau Firman seorang sarjana pertanian yang bisa kubanggakan di tengah keluarga atau Bayu, anak seorang pengusaha besar di kotaku. Entahlah, mengapa aku bisa mencintai dia. Padahal aku tahu, aku tidak bisa membanggakan dia didepan Papa, Mama, adik-adik seperti aku membanggakan Indra Wibowo. Apakah hanya karena dia yang mengusik diamku pada usiaku yang hampir senja ini?. Apakah hanya karena dia lah yang selama ini berani mendekatiku?. Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan pernah terjawab. Ketukan pintu kamar membuyarkan lamunanku. Lalu kulihat Irna masuk.
“Mbak Sari!. Itu Mas Indra sudah datang lho!”, kata Irna.
“Ya sebentar. Atau kau temani ngobrol dulu Ir, sementara aku ganti pakaian!”, kataku.
“Riris yang menemani!”, kata Irna. Setelah selesai ganti pakaian, cepat-cepat kutemui Sang Kekasih.
Di ruang tamu itu Indra sedang duduk menunggu. Melihat aku datang, dia tersenyum dan akupun tersenyum. Maka ruangan itu penuh dengan senyum. Tentu saja lelaki yang duduk didepanku ini bukan Indra Wibowo. Dia adalah Indra Susanto. Indra yang sederhana. Indra yang tidak istimewa. Indra yang biasa-biasa saja, tidak pernah menarik. Indra yang tak bisa dibanggakan kepada siapapun. Tapi juga Indra yang kucintai. Apakah hanya karena ia bernama Indra sehingga aku mencintainya?. Satu pertanyaan lagi yang tidak akan pernah terjawab. Mungkin jawabnya persis sama ketika aku bertanya, apakah benar aku mencintai dia?. Tepat pukul sepuluh lewat lima, seperti biasanya Indra Susanto berpamitan.
“Selamat malam mbak Sari!, ucapnya.
“Selamat malam!”, jawabku.
Lalu malampun hanyut dalam keheningan panjang dan tak kutemukan jawaban apakah benar aku mencintai dia.
THE END
Tuesday, April 1, 2008
CerpenCorner
Episode II
Di kamar itu aku masih termenung. Baru saja aku selesai membaca surat Indra. Surat itu masih kugenggam ketika perasaan cemburu menyelinap dalam relung hati. Aku seakan tidak percaya apa yang ditulis Indra dalam suratnya. Dalam surat itu ia bercerita. Suatu malam Indra berkencan dengan seorang gadis. Indra mengenal gadis itu karena gadis itu putri komandannya. Sudah tentu mereka akrab. Indra sering menemani gadis itu. Demikian Indra menulis dalam suratnya. Kucoba untuk menahan perasaan cemburu ini. Aku harus menghargai kejujuran Indra.
“Percayalah Sari!. Aku cuma berteman. Dia menganggapku kakaknya, demikian pula aku menganggapnya adik!”, kata Indra suatu sore ketika berkunjung ke Yogya. Aku tersenyum pertanda aku mempercayai kata-kata Indra. Aku mengira kencan-kencan Indra dengan gadis itu tidak akan berbuntut panjang. Ternyata ceritanya bertambah menarik ketika orang tua gadis itu meminta kepastian Indra.
“Dulu juga ibu sudah bertunangan tapi toh nikahnya bukan sama tunangan ibu melainkan sama bapak sekarang ini!”, ini adalah jawaban Sang ibu gadis itu ketika Indra mengatakan bahwa ia sudah bertunangan. Kini aku harus mengambil keputusan yang tegas. Sebab kulihat Indra ragu-ragu mana yang harus dipilih. Aku menyadari posisi Indra oleh karena gadis itu adalah putri komandannya.
“Sari!. Mengapa harus begitu keputusanmu?”, tanya Indra.
“Kupikir selama ini Mas Indra lebih dekat dengan dia daripada denganku. Apalagi kini orang tua gadis itu meminta kepastian Mas Indra!”, kataku.
“Tidak Sari. Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Kita harus jadi menikah!”, kata Indra. Aku tersenyum pahit. Senyum ini kutelan dan apa yang telah kuputuskan tak pernah bisa berubah lagi.
Pernah Indra berniat keluar dari dinas ketentaraanya untuk menghindari gadis itu lalu menikah denganku. Tapi aku tetap pada keputusanku. Pertimbanganku adalah terlalu besar pengorbanan Indra jika hal itu dilakukannya sebab sekian tahun ia menempuh pendidikan Akabri adalah untuk meraih cita-citanya selama ini. Entah berapa kali Indra menjumpaiku ketika aku sudah mulai bekerja di Bogor. Kesekian kali pula ia membujuk agar aku kembali kepadanya. Namun aku tetap pada pendirianku. Keputusan ini kuambil tanpa setetespun air mata jatuh dari kelopak mataku. Aku sendiri tidak mengerti mengapa aku demikian tabah. Apalagi jika kuingat hampir 12 tahun aku membina cinta dengan Indra. Rasanya seperti mimpi ternyata harus berakhir seperti ini. Kadang-kadang kesedihan melilit hatiku ketika aku ingat peristiwa-peristiwa manis dan indah bersama Indra. Ketika ia pertama kali menciumku. Bagiku saat itu adalah ciuman pertama. Demikian indah dan manis. Kini aku hanya bisa tersenyum pahit. Papa dan Mama sangat terkejut mendengar berita itu sebab sebelumnya aku tidak pernah memberitahu pemutusan hubungan pertunanganku dengan Indra. Sudah tentu mereka sangat prihatin atas kejadian yang menimpa diriku.(BERSAMBUNG EPISODE III)
Sunday, March 16, 2008
SHOLAT DAN PERDAMAIAN DUNIA
Mari kita simak sholat kita bukan hanya sekedar sholat untuk memenuhi waktu sholat, bukan sekedar formalitas menunaikan dan menggugurkan kewajiban, namun sholat kita adalah menghayati benar-benar tahap-tahap sholat dan makna yang terkandung dalam bacaan sholat. Bagaimana seharusnya menghayati arti sholat bukan hanya secara ritual belaka tapi seharusnya dihayati secara hakekat.
Sholat dimulai dengan : “ALLAHU AKBAR”, bahwa ALLAH Maha Besar, Maha Pengasih, Maha Penyayang, merupakan simbol pengakuan seorang hamba yang lemah yang selalu bergantung kepada kebesaranNya. Suatu rasa yang mengandung keyakinan bahwa kepadaNya semata tempat sebaik-baiknya ketentraman.
Sholat merupakan sistem komunikasi antara hamba dengan ALLAH. Suatu penyatuan kedalam pemujaan yang bersifat universal. Bersuci sebelum sholat adalah suatu arti pengembalian kesucian manusia pada keadaan awalnya. Seorang bijak mengatakan bahwa sholat adalah latihan spiritual yang memiliki aspek-aspek intelektual, fisik dan social. Seseorang yang melakukan sholat akan mengalami perkembangan dalam aspek-aspek tersebut. Mari kita bayangkan apa yang dirasakan oleh manusia pencari ilmu pengetahuan dan betapa pikiran-pikirannya bertambah luas ketika ia secara teratur dalam sholatnya mengulang-ulang ucapan :”Segala Puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam”. Sehingga begitu pengetahuan manusia bertambah dan berkembang maka semakin bertambah dan berkembang pulalah perasaannya mengenai Kebesaran Sang Pencipta. Mari kita bayangkan bagaimana kasih sayang berkembang dalam diri manusia jika setiap hari dalam sholatnya ia merenungkan kualitas-kualitas yang dimiliki Yang Maha Besar dan Maha Tinggi, ALLAH Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Mari kita bayangkan perasaan takjub dan kerendahan hati yang dimiliki oleh seorang manusia yang ber-iman, perasaan yang timbul karena ingatannya ke-pada hari pengadilan, ingatan yang merangsangnya untuk melakukan kebajikan dan menghindari kejahatan ketika ia berulang-ulang dalam sholatnya membaca :”ALLAH Penguasa di hari pengadilan”. Mari kita bayangkan kekuatan spiritual dalam diri seseorang yang ditimbulkan oleh iman kepada ALLAH dan ketergantungan kepadaNya ketika ia mengucapkan dalam sholatnya :”Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan”. Mari kita bayangkan bagaimana hasrat yang senantiasa didambakan seorang manusia beriman untuk perkembangan dan perbaikan dirinya dengan mencari petunjuk ALLAH, ketika dalam sholatnya membaca :”Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus”.
Sholat adalah do’a, penyerahan diri, komunikasi yang serasi antara hamba dan ALLAH. Sholat membuat hidup teratur dan disiplin. Mari kita bayangkan betapa indah, harmonis, tentram dan damainya dunia ini jika kita sudah berhasil mewujudkan sholat kita dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana tidak, sebab kita selalu yakin bahwa sholat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Pasuruan, 26 Zulqaidah 1404 H.
Monday, March 3, 2008
CerPen Corner
NAMANYA INDRA
“Sari, seharusnya kita lebih dulu dari Fauzi dan Lilian. Apa yang harus kita tunggu lagi!” kembali Indra Wibowo meyakinkanku. Memang betul, apa lagi yang harus di tunggu. Indra sudah lama selesai menempuh pendidikan Akabri dan sekarang bertugas di Jakarta. Aku sendiri walaupun masih kuliah tapi apa salahnya mahasiswi merangkap jadi ibu rumah tangga.
“Andai kau keberatan, bagaimana kalau kita tunangan saja dulu?”, kata Indra. Kembali kutatap Sang kekasih lalu aku tersenyum. Lalu Indrapun tersenyum. Lalu aku merasa Indra memelukku. Lalu !?
Pada pernikahan Lilian dan Fauzi itulah aku bertunangan dengan Indra Wibowo. Rencana pertunangan ini mendadak karena itu aku tidak sempat mengundang teman-teman di Yogya. Dan wajar ketika aku kembali ke Yogya banyak diantara mereka yang menggerutu karena tak kuundang. Semula Papa hanya akan menikahkan adikku, namun rupanya Papa perlu mengkhawatirkan diriku. Padahal aku rela didului Lilian. Maka berlangsunglah tunangan itu. Banyak teman-teman kuliahku yang mengatakan bahwa aku beruntung mendapatkan tunangan seorang Taruna Akabri. Apalagi Indra seorang lelaki yang jantan,ganteng, tinggi, tegap pokoknya selangit. Mendengar pujian-pujian itu aku hanya bisa tersenyum dan tentu saja ada terselip kebanggaan dalam hatiku.
Liburan semester ini seharusnya aku pergi ke Jakarta menjumpai Sang Kekasih. Tidak pulang ke Malang seperti apa yang kulakukan ini. Di rumah berkali-kali Papa menyarankan agar aku berlibur di Jakarta saja. Begitu juga Lilian, adikku yang kini tinggal di Jakarta bersama suaminya. Tapi aku tetap memilih liburan di Malang. Aku tidak tahu mengapa pertunangan ini kurasakan telah mengikat kebebasanku. Aku tidak tahu mengapa selama ini surat-surat Indra tak pernah kubalas. Aku tidak tahu mengapa aku harus acuh tak acuh kalau Indra menjengukku ke Yogya. Seharusnya aku bisa membayangkan bagaimana Indra jauh-jauh dari Jakarta untuk melepas rindu. Entahlah nampaknya aku masih menyukai kebebasan. Cincin tunangan yang melingkar di jari manisku inikah yang telah merengut kebebasanku?.
Tiga hari sebelum liburan habis aku sudah kembali ke Yogja. Hal ini kulakukan karena aku harus registrasi dan melunasi uang kuliah semester berikutnya disamping itu karena memang aku sudah jenuh dengan liburanku. Hari Sabtunya Indra menjumpaiku.
“Cukup menyenangkan liburannya?”, tanyanya. Aku hanya angkat bahu sambil tersenyum.
“Kuharap memang begitu. Bagaimana kabar Papa dan Mama?”, tanya Indra.
“Baik-baik!”, jawabku.
“Syukurlah. Aku sebetulnya ingin menyusulmu sekaligus ketemu Papa dan Mama. Sudah lama tidak bertemu, tapi tugas-tugasku semakin hari semakin banyak. Kupikir kau mau liburan di Jakarta. Aku tidak yakin kalau kau tidak tahu selama itu aku merindukanmu. Terlebih-lebih tak ada satu suratpun yang kau balas!”.
“Aku, aku malas bikin surat!”, kataku seenaknya. Kulihat Indra masih tertunduk. Terbaca pada raut wajahnya perasaan kecewa, kesal, gelisah. Namun perasaan-perasaan tersebut tertutup oleh sikap sabarnya. Indra yang penyabar, Indra yang gagah, ganteng, Indra yang selali penuh pengertian. Rasanya tidak adil jauh-jauh dari Jakarta hanya kusambut dengan sikap acuh tak acuhku. Kadang-kadang kesadaran itu timbul bahwa aku telah berbuat keterlaluan terutama disaat aku menatap punggung Indra, di saat Indra kembali ke Jakarta.
“Seharusnya kau tidak bersikap seperti itu!”, pendapat Tien, teman kentalku.
“Bukankah dia tunanganmu. Tentu saja dengan bersikap lembut dan mesra, dia akan sangat bahagia. Aku heran Sari mengapa kau bisa bersikap seperti itu kepada tunangan segagah Indra. Sungguh tak bisa kumengerti!”, kembali suara Tien. Memang betul apa yang dikatakan Tien, kuakui itu. Tapi dengan demikian aku bertambah tidak mengerti dengan diriku sendiri. Aku masih juga mengulang sambutan acuh tak acuhku setiap Indra menjumpaiku. Entah mengapa begitu. Aku hanya merasa pertunangan ini telah merenggut kebebasanku. Cincin tunangan yang melingkar di jari manis ini demikian cantik tapi aneh aku tidak merasakan hal itu.
“Jika kau sudah berani bertunangan kau harus berani pula mengurangi kebebasanmu. Aku tak bisa membayangkan andai kau nanti sudah menjadi nyonya Indra, apakah kau masih ingin menuntut kebebasanmu?. Pikirlah baik-baik Sari. Jangan terlalu sering mengecewakan dia!”. Ini adalah pendapat dan nasihat Tien ketika kami ngobrol di Kantin kampus.
“Ya aku mengerti Tien. Sebenarnya saat itu aku belum mau bertunangan sebelum studiku selesai paling sedikit sampai aku meraih sarjana muda. Tapi itulah yang terjadi ketika Lilian mendahuluiku maka akupun tak bisa menolak keinginan Indra dan nampaknya Papaku pun setuju!”. Tien menghabiskan suapan baksonya terakhir.
“Kau mencintai Indra bukan?”, tanya Tien.
“Tentu saja!”, kataku.
“Kalau begitu mulailah bersikap seperti halnya kau mencintai Indra!”, kata Tien lagi. Aku diam dan Tien masih menatapku.
Thursday, February 14, 2008
Dahulu kala pada saat Kaisar Claudius II memerintah di Romawi, para pemuda diwajibkan ikut berperang (semacam wajib militer) dan tidak diperbolehkan menikah. Peraturan ini berlaku bagi semua pemuda Romawi sehingga tidak satupun yang berani menentang undang-undang ala Kaisar Claudius II tersebut karena imbalannya adalah hukum pancung alias hukum mati. Memang Romawi berjaya dapat menduduki negara-negara disekitarnya karena mereka memiliki kekuatan tentara yang besar. Namun disisi lain Romawi telah mengorbankan begitu banyak pemuda yang harus gugur di medan perang. Banyak orang tua harus bersedih karena kehilangan anak anak mereka. Mungkin para pemudi kekasih-kekasih merekapun harus berduka dan bersedih. Ditengah-tengah keresahan warga Romawi, muncullah seorang pemuka agama Katholik bernama Valentine dan Santo Marius. Beliau-beliau ini berani menentang pemerintahan Kaisar Claudius II. Valentine secara diam-diam melakukan tugasnya untuk menikahkan setiap pasangan muda yang berniat mengikat janji dalam mahligai pernikahan. Sudah bisa ditebak apa yang terjadi dengan Valentine setelah Sang Kaisar mengetahui apa yang dia lakukan. Bagi remaja Romawi Valentine dianggap sebagai hero dan wajar mereka sangat mengkultuskan Valentine yang gugur dengan gagah berani untuk menerima hukuman pancung pada 14 Februari. Sampai sekarang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Valentine. Lalu apa hubungannya dengan remaja Indonesia?. Di Indonesia tidak ada wajib militer. Remaja kita begitu bebas bergaul dari sejak pacaran sampai menuju mahligai pernikahan. Bahkan remaja kita saking bebasnya bergaul banyak yang sudah kawin (maksudnya hamil) diluar nikah. Tidak ada larangan dari negara bagi remaja Indonesia untuk menikah dan menentukan pasangan hidupnya. Tidak ada keharusan dari negara bagi remaja Indonesia untuk mengikuti wajib militer kecuali atas minat untuk mengikuti pendidikan militer. Lalu apa hubungannya Valentine dengan remaja Indonesia?.
Versi lain dari hari Valentine adalah pada zaman Romawi kuno setiap tanggal 14 Februari selalu diperingati sebagai penghormatan kepada Dewi Juno yaitu Ratu dari segala Dewi merupakan kepercayaan bangsa Romawi. Dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan yang sangat diagungkan oleh bangsa Romawi kuno. Lalu apa hubungannya dengan remaja Indonesia?. Remaja Indonesia tentu saja tidak memiliki Dewi Juno karena dewi ini miliknya bangsa Romawi kuno. Kita mungkin punya dewi yang kita kenal sebagai Dewi Persik, Dewi Yul, Dewi Sandra, Dewi Lestari, Dewi Gita dan Dewi-Dewi. Lalu apa hubungannya 14 Februari dengan remaja Indonesia ?. Tanggal 14 Februari mau memperingati Dewi yang mana?. Hallo Remaja Indonesia siapa bisa jawab pertanyaan itu. Seharusnya Remaja Indonesia memiliki kepribadian yang kuat bukan memiliki mental pengekor yang tidak jelas. Hari kasih sayang itu tidak cuma tanggal 14 Februari tapi sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan sepanjang tahun dan sepanjang usia kita. Apalagi Tuhan menganugrahkan kasih sayangNya tanpa batas waktu. Kapanpun Tuhan akan selalu Maha Pengasih Maha Penyayang. Iya khan?.
Pasuruan 14 Februari 2008.
Monday, January 21, 2008
INDONESIA, my lovely country
Indonesia is a large archipelago comprising over thirteen thousand island and is the fifth most populous nation in the world after China, India, Rusia and USA. Indonesia fall into three hundred and more ethnic group, each with their own cultural identity and linked by national language reffered to as “Bahasa Indonesia”. Indonesia strassling the equator as a vast land bridge between South-east Asia and Australia, is seemingly never-ending chain of islands separating the Pasific and Indian oceans. A long chain of mountains and a volcanic belt form the backbone of the large Indonesia islands of Sumatra at the west through Java and Bali to the east. The most infamous of the active volcanoes is Krakatau-an island volcano in the Sunda straits between Java and Sumatra. The various art forms, notably the dance dramas of Java which are derrived from Hindu mythology, feature episodes of the “Ramayana” or “Mahabrata” epics. They are stylized in movement, exquisite in customes and are accompanied by “gamelan” music with drums, gongs, xylophones and occasionally, stringed instruments. The people will be varied and fascinating to study. Dignified and reserved with strangers. They are basically a kind and friendly people. New visitors to Indonesia archipelago will find strange cultures and exotic ecologies, there. The ecology more varied even than the people, contains some of the most ancient plants and animals still leaving, as well as some of the most exotic and bizzare.
Sunday, January 6, 2008
Happy New Year 2008 dan 1429 H
Setiap menginjak tahun baru ada rasa haru menyeliputi sanubari. Bagaimana tidak. Sejenakpun waktu tidak akan pernah mau berhenti. Detik demi detik, hari demi hari, pekan demi pekan,bulan demi bulan berlalu begitu cepat. Tiba-tiba saja tahun baru berikutnya sudah menjelang. Ya ALLAH benar apa kataMU : “Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, nasihat menasihati agar menta’ati kebenaran dan nasihat menasihati agar menetapi kesabaran (QS 103 : 1-3).
Sungguh tidak ada waktu untuk bermalas-malasan karena begitu berharganya waktu. Usia akan semakin tua seiring waktu berjalan. Hal ini juga berarti pintu kematian semakin dekat. Hal ini juga berarti jika hari telah berganti maka hari kematian menjadi lebih cepat satu hari. Sungguh jangan sia-siakan waktu berlalu agar tidak menjadi orang yang merugi. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini. Iya enggak?.
Pasuruan Muharam 1429 H (Januari 2008).